Jakarta, CNN Indonesia --
Travis Japan akhirnya mewujudkan salah satu impian terbesar mereka, yaitu menggelar konser debut. Konser bertajuk Travis Japan Debut Concert Tour 2023 THE SHOW ~Tadaima, Okaeri~ diselenggarakan pada Januari hingga Maret 2023.
Grup debutan 2022 itu menyuguhkan empat tema untuk konser tersebut: Hollywood, Electronics, JAPANESQUE, dan street. Konser itu digelar sebanyak 23 pertunjukan di 5 kota dan disaksikan oleh total 235 ribu penonton.
Sebelum Travis Japan menggelar konser hari pertama di Pia Arena MM, Yokohama, CNNIndonesia.com bertemu dan berbincang-bincang dengan ketujuhnya soal di balik layar konser debut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut percakapan CNNIndonesia.com dengan Travis Japan di kawasan Shibuya, Tokyo. Jawaban mereka telah disesuaikan agar lebih mudah dipahami.
Selamat atas konser debut kalian! Bagaimana perasaan kalian terhadap konser sejauh ini?
Machu: Sangat menyenangkan! Kami akhirnya bisa bertemu dengan para penggemar kami. Kami ingin menunjukkan penampilan yang menunjukkan perkembangan kami sejak kembali dari Los Angeles, Amerika Serikat. Kami juga ingin menyampaikan rasa syukur kami (kepada para pengemar). Jadi, ini sangat sangat menyenangkan bagi kami.
Noel: Kami menyadari bahwa kami hidup untuk bertemu dan menghabiskan waktu bersama para penggemar. Ketika kami di Amerika Serikat, kami menjalani pelatihan. Tapi, inilah pekerjaan utama kami (untuk menggelar konser).
Siapa yang paling banyak memberikan ide untuk konser?
Noel: Biasanya kami bertujuh selalu memberikan ide.
Ide seperti apa yang kalian punya saat itu?
Chaka: Penampilan pertama ketika keluar dari limosin. Setelah itu, pertunjukan dibagi menjadi empat bagian. Dengan masing-masing tema tersebut, kami ingin menampilkan empat variasi berbeda di bawah judul besar THE SHOW.
Noel: Jadi, ada bagian pembukaan, dilanjutkan dengan babak 1, 2, 3, 4, lalu bagian final. Ini pertama kalinya kami menggelar konser lagi, tapi ini konser rasa pertunjukan.
Sebenarnya konser-konser (agensi) Johnny's, ini menjadi ajang untuk bertemu para penggemar dengan memberikan pertunjukan di atas panggung. Sehingga, jarak di antara para penggemar dan idolanya menjadi sangat dekat.
[Gambas:Video CNN]
Tapi, panggung kali ini sangat berbeda dari konser kami saat masih junior karena ada panggung utama dan panggung tengah. Biasanya ada panggung tambahan, tapi kami ingin menyanyi dan menari di hadapan penggemar kami. Maka dari itu, kami mengurangi panggungnya.
Genta: Panggungnya sangat sederhana.
Shime: Tema konser kami itu tidak berhenti menari.
Jadi, ini konser 2,5 jam yang penuh dengan tarian?
Semua: Betul.
Lanjut ke sebelah...
Apa yang paling membuat kalian terkesan selama tur ini?
Shime: Yang paling berkesan adalah bertemu dengan para penggemar kami. Karena, untuk beberapa waktu kami tidak bisa menggelar konser.
Noel: Sekitar 1,5 tahun.
Genta: Ketika para penggemar bernyanyi di bagian akhir konser, rasanya menyenangkan. Hati saya tersentuh karena bisa mendengar suara mereka saat itu.
Siapa yang bertanggung jawab dalam konser ini? Apakah kalian membagi tugas?
Noel: Kami punya tiga orang yang bertanggung jawab untuk kostum. Saya, Genta, dan Chaka.
Genta: Kami menyatukan semua pendapat dari anggota yang lain. Dalam babak 1, 2, 3, dan 4, semua anggota memberikan pendapat mereka terhadap tema babak tersebut.
Chaka: Seperti leader untuk tiap bagian-bagian tersebut.
Dari mana kalian mendapatkan inspirasi dalam membuat konsep untuk konser ini?
Chaka: Dari senior kami, Kis-My-Ft2. Karena kami sering menjadi penari latar mereka, (Takashi) Nikaido memberi kami beberapa nasihat. Kami belajar banyak dari mereka berkat bimbingan ketujuh anggota grup itu. Kami sangat kagum terhadap mereka. Jadi, inspirasi itu datang dari mereka.
Shizu: Ketika menginap di hotel ketika Kis-My-Ft2 sedang tur, kami menonton video pertunjukan konser hari itu bersama Nikaido. Dari situ, kami ingin melakukan hal yang sama untuk konser kami.
Noel: Berdasarkan pengalaman itulah kali ini kami membuat konser orisinal yang dibuat oleh ketujuh anggota Travis Japan.
Genta: Kali ini, kami mengerjakan banyak hal dan menciptakan beberapa koreografi sendiri. Noel membuat mashup untuk lagu orisinal kami, Lock Lock dan GET ALIVE, lalu me-remix-nya. Produksinya dibuat oleh Noel, mulai dari koreografi, formasi, pokoknya semuanya. Itu jadi sebuah produksi yang bagus. Jadi, saya rasa ini hal yang baik untuk memperlihatkan Travis Japan yang baru.
Kalian punya tiga lagu baru yang diperkenalkan saat konser. Bagaimana menurut kalian tentang ketiga lagu itu?
Umi: Keren banget dan seru! Saya rasa penggemar kami sangat senang dengan ketiga lagu itu. Enggak cuma senang, ada yang menangis juga karena kami belum pernah membawakannya.
Tiga lagu ini semuanya adalah lagu baru kami. Ada yang musikal, hip hop, dan lagu yang bisa dinikmati para penggemar. Meskipun kami punya lagu baru, saat itu kami belum bisa memperdengarkannya kepada penggemar selama berbulan-bulan.
[Gambas:Video CNN]
Noel: Kami yang memilih ketiga lagu itu. Di salah satu lagu, kami memakai topi dan setelan merah karena itu lagu yang bernuansa jazz dan musikal. Agak mirip dengan Yume no Hollywood, tapi berbeda. Yume no Hollywood itu terasa seperti lagu untuk di atas panggung, sedangkan Swing My Way itu lagu di balik panggung.
Chaka: Judul lagu-lagu tersebut adalah Swing My Way, Turn Up The Vibe, dan DRIVIN' ME CRAZY.
Noel: Senior kami, Tomoyuki Yara, membuat koreografi untuk Turn Up The Vibe. Koreografinya sulit, terlalu sulit bahkan, tapi koreografinya luar biasa.
[Gambas:Photo CNN]
Lanjut ke sebelah...
Dari ketiga lagu itu, mana yang paling kalian suka?
Machu: Saya suka DRIVIN' ME CRAZY. Semua orang bisa berteriak serta melakukan call and response. Itu lagu yang sangat sangat seru.
Shime: Saya pribadi sangat suka Swing My Way karena itu sangat cocok dengan Travis Japan. Tapi, saya suka semuanya.
Siapa yang membuat setlist konser debut ini?
Umi: Kami bertujuh sendiri yang mendiskusikan soal setlist. Semua orang punya pendapat, jadi kami menyatukan itu semua.
Noel: Pada dasarnya kami ingin menaruh semua lagu orisinal kami ke dalam setlist. Ketika kami masih junior, kami punya 12-13 lagu. Lalu, kami memasukkan tiga lagu baru. Jadi, itu sudah sekitar 16 lagu. Itu sebenarnya sudah cukup untuk setlist.
Lalu, kami juga memasukkan lagu untuk duet. Berdua-dua, lalu ditambah satu lagu yang dipimpin oleh Shizu. Kemudian ada lagu NEVER MY LOVE yang merupakan lagu orisinal Johnny's. Terakhir kami memasukkan lagu debut.
Umi: Ada juga lagu Kyu Sakamoto (berjudul Sukiyaki).
Bagaimana dengan penampilan World of Dance. Siapa yang punya ide itu awalnya?
Machu: Kami bertujuh.
Kenapa kalian ingin membawakannya untuk konser?
Noel: Kami tidak punya kesempatan untuk menunjukkan medley WOD itu kepada para penggemar saat itu. Saat di Amerika, kami melakukannya berenam dan cuma di hadapan para juri dan penonton. Jadi, kami ingin menunjukkannya pertama kali kepada para penggemar kami. Kami akhirnya bisa membawakannya bertujuh.
Pada Agustus 2022, Travis Japan mengikuti World of Dance Championship Week. Namun, Shizu absen karena sedang cedera dan pemulihan kesehatan mental. Sehingga, hanya enam anggota Travis Japan yang mengikuti kejuaraan itu.
Setelah menggelar konser debut, apa keinginan kalian untuk konser selanjutnya?
Noel: Kami ingin panggung bergerak. Kami tidak punya cukup waktu untuk mempersiapkannya
Konser Johnny & Associates terkenal dengan panggung bergerak yang berpindah dari area panggung utama ke area penonton yang paling jauh dari panggung. Contoh panggung ini bisa ditemui di konser-konser Arashi.
Shizu: Kami juga ingin lagu solo.
Chaka: Kami juga ingin merambah ke kota-kota lain di Jepang.
[Gambas:Video CNN]
Noel: Jepang punya 47 prefektur. Kali ini kami cuma tur di empat kota dan tinggal satu kota lagi di Yokohama. Dua tahun lalu kami menggelar konser di 13 kota, seperti tur nasional.
Genta: Saya ingin tur Asia.
Chaka: Saya ingin ke Indonesia.
Noel: Kita!
Genta: Heh, kita juga mau kali!
Chaka: Saya itu maksudnya Travis Japan!
Ayo ke Indonesia! Kami menantikan kalian!
Noel: Terima kasih. Kami sudah siap!