REVIEW KONSER

Silang Karya Tak Sederhana dalam Konser Rimpang Efek Rumah Kaca

Mohammad Farras Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 28 Jul 2023 19:40 WIB
Review konser Rimpang Efek Rumah Kaca: ERK masih memberikan formula serupa yang selalu hadir dalam pertunjukan mereka.
Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim
4
Meskipun tatanan suara di konser Rimpang tak begitu bertenaga, ERK berhasil menyuguhkan set yang menggambarkan album itu.
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesan Efek Rumah Kaca (ERK) dalam album Rimpang yang dirilis pada Januari 2023 lalu terpampang nyata dalam panggung megah yang digelar di Tennis Indoor GBK Jakarta, Kamis (27/7) malam.

Dalam album itu, ERK menampilkan Rimpang sebagai representasi proses bertumbuh sekaligus menjadi pembelajaran bahwa pilihan menjadi tidak sederhana bukan hal yang berbahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, konser Rimpang yang digelar di malam sibuk Jakarta juga tidaklah sederhana. Mulai dari cara menggapainya, sajian panggung, setlist, hingga pesan-pesan ERK yang dikenal menyajikan relevansi penting dalam kondisi sosial dan politik terkini di Indonesia.

Ketidaksederhanaan pertama bisa dilihat dari bagaimana penonton harus berjuang melawan padatnya lalu-lintas kawasan Senayan di hari kerja, termasuk drama keruwetan menggapai lokasi konser. Tak sedikit keluh kesah di antara penonton berdendang sebelum masuk arena.

Agaknya penyelenggara lupa bahwa pengalaman menonton konser bukan cuma melihat kemegahan panggung dan kualitas suaranya semata. Kesan positif di awal amat diperlukan untuk melihat semua konser, termasuk ERK.

Penampilan Efek Rumah Kaca dalam konser bertajuk Rimpang di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2023). (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)Pesan Efek Rumah Kaca (ERK) dalam album Rimpang yang dirilis pada Januari 2023 lalu terpampang nyata dalam panggung megah yang digelar di Tennis Indoor GBK Jakarta, Kamis (27/7) malam. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Namun memang hanya mereka penggemar sejati ERK rela menempuh 'ketidaksederhanaan' di awal untuk melihat idolanya naik panggung. Setidaknya ada 3.000 orang berkhidmat melihat aksi manggung intim Cholil Mahmud cs.

Beruntung, visualisasi dan produksi panggung yang memanjakan mata langsung menjadi obat ampuh atas lelah dan kesal saya di awal.

Bergeming jadi pilihan track pertama ERK, sekaligus membuka set pertunjukan konser ini. Namun memang lick gitar ramai milik Cholil yang bertautan dengan dentuman bas Poppy di lagu ini belum terlalu familier di telinga kebanyakan penonton.

Heroik dan Ternak Digembala yang dibawakan selanjutnya pun masih bernasib serupa. Namun daya pikat ERK berangsur menyuar ketika ratusan penonton lain yang telat --karena kemacetan hari kerja Jakarta-- mulai memenuhi area festival.

Fun Kaya Fun yang dimulai dengan ketukan nakal dari drummer Akbar mulai menegaskan magis interaksi antar personel ERK dalam menyajikan karya-karyanya. Di nomor ini, penyanyi Suraa dikenalkan sebagai kolaborator pertama yang naik ke atas panggung.

Setelahnya, ERK membawakan nomor Tetaplah Terlelap dan Sondang yang cenderung pelan dan melenakan penonton. Visualisasi magis dan gerak penari latar terbingkai tirai raksasa karya desainer Rubi Roesli, membawa penonton makin masuk ke dalam perjalanan refleksi diri di set Rimpang.

[Gambas:Video CNN]



Klimaks pertama terjadi ketika lagu Bersemi Sekebun hadir di telinga. Rapalan tegas dari rapper Ucok alias Morgue Vanguard membangkitkan gairah penonton lewat sahutan pengingat tragedi di Indonesia.

Tragedi 1998, Kendeng, hingga Kanjuruhan menjadi motor para penonton mengepalkan tangan di udara, mengiringi nyanyian lirik Cholil yang terdengar merana.

Lepas lagu tersebut, lagu Rimpang, Manifesto, dan Kita Yang Purba dibawakan bergantian untuk menutup sesi pertama pertunjukan ERK semalam.

Lanjut ke sebelah...

Silangan Karya

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER