Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyoroti penyelenggaraan konser Coldplay dan Bring Me The Horizon di Jakarta beberapa waktu lalu yang meninggalkan catatan penting.
Beberapa masalah yang disoroti penonton dari dua konser tersebut membuat Sandi menjanjikan sertifikasi untuk promotor yang hendak menyelenggarakan pertunjukan musik di berbagai skala penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada tentunya beberapa catatan untuk perbaikan, tapi kami ingin juga konser ke depan akan semakin baik melalui perizinan event dan sertifikasi promotor berlandaskan digitalisasi," kata Sandiaga Uno dalam Weekly Brief Menparekraf yang tayang di kanal YouTube Kemenparekraf, Senin (20/11) malam.
Sandiaga turut menyinggung konser Bring Me the Horizon yang dihentikan pada hari pertama hingga berujung pembatalan konser di hari kedua.
Oleh sebab itu, ia menjanjikan Kemenparekraf akan memastikan promotor konser musik untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Tak hanya itu, Sandiaga Uno juga merencanakan seluruh proses perizinan event dapat terintegrasi melalui satu wadah yang dapat diakses secara digital.
"Dan kami akan pastikan para promotor, karena ada beberapa kejadian seperti BMTH dan lainnya," tuturnya.
"Ini akan kami fasilitasi dengan pengkajian sertifikasi dari EO dan promotor, dan tentunya proses digitalisasi perizinan event akan terintegrasi," Sandiaga menegaskan.
Meski konser Coldplay menuai beberapa catatan, Sandiaga Uno menilai secara keseluruhan penyelenggaraan konser pertama band asal Inggris di Jakarta itu sukses digelar.
"Alhamdulillah, Coldplay berlangsung sukses secara umum," ujar Sandiaga.
Tak hanya itu, konser yang jadi bagian tur dunia Music of the Spheres itu juga dianggap sebagai salah satu pertunjukan musik skala besar yang sukses diselenggarakan di Indonesia.
Terlebih, Sandiaga melihat dampak ekonomi yang dihasilkan melalui besaran angka wisatawan lokal yang mendominasi di helatan tersebut.
"Kami optimis itu melebihi target. Karena ternyata jumlah wisatawannya meningkat dari pergerakan wisatawan dari nusantara," ungkap Sandiaga.
"Secara umum kami puas dengan penyelenggaraannya, dan akan kami akan pantau terus karena ini bisa menjadi barometer untuk penyelenggaraan ke depannya," tukas Sandi.
Kasus berbagai keluhan dan suara sumbang soal pelaksanaan konser musisi mancanegara memunculkan pertanyaan kembali, "apakah Indonesia sudah memiliki budaya konser yang baik?"
Akademisi manajemen pertunjukan musik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Yosia Revie Pongoh menilai bahwa budaya konser secara positif belum terbangun di Indonesia karena kurang perencanaan dan pengelolaan yang detail.
Lanjut ke sebelah...