Salah satu kekhawatiran terbesar yang sering menghantui para investor adalah risiko hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Pikiran semacam ini wajar muncul, baik bagi mereka yang baru merintis investasi maupun yang sudah berpengalaman.
Bagi pemula, khususnya yang baru mencoba peruntungan di sektor properti, kekhawatiran semacam ini bisa jadi terasa semakin nyata.
Namun, jika ditelaah lebih dalam, sebenarnya ada banyak alasan kuat untuk segera memulai investasi di sektor properti.
Apalagi jika menyasar kawasan wisata populer seperti Bali, yang setiap tahunnya menarik jutaan wisatawan domestik dan mancanegara. Kawasan seperti ini menghadirkan potensi luar biasa bagi para investor yang ingin meraih keuntungan jangka panjang.
4 Keuntungan memiliki properti di Bali
1. Harga sewa tinggi
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah properti di Bali bisa disewakan dengan harga yang cukup tinggi. Para investor tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan nilai investasi mereka setelah beli Villa di Bali.
Adanya properti lain di daerah sekitar memang menambah persaingan. Akan tetapi, tingginya jumlah wisatawan yang datang dapat menutup pemikiran tersebut. Jumlah permintaan atas penginapan yang sesuai dengan keinginan juga terus bertambah.
2. Okupansi terjamin
Memiliki properti untuk disewakan di Bali berarti para investor tidak perlu khawatir tentang okupansi. Pariwisata Bali yang terus tumbuh didukung oleh para wisatawan mancanegara dan juga domestik.
Rata-rata penginapan di Bali memiliki tingkat okupansi 78% sepanjang tahun. Dan karena berada di daerah tropis, berarti tidak ada kenaikan atau penurunan yang cukup signifikan. Atau dengan kata lain, properti yang dimiliki pasti bisa disewakan dan memiliki ROI seperti yang diinginkan.
3. Nilai jual terus naik
Properti adalah salah satu pilihan investasi yang nilainya pasti akan terus bertambah. Selain menyewakan properti mereka, investor juga dapat memperjual belikan properti mereka. Bukan tidak mungkin investor bisa mendapatkan harga jual dua kali lebih banyak dari harga beli mereka.
Yang terpenting dalam jual beli properti untuk mendapatkan keuntungan adalah dengan tidak terburu-buru. Investor dapat menyewakan Villa selama beberapa waktu hingga mendapatkan nilai investasi kembali, sebelum akhirnya menjual properti tersebut.
4. Perawatan Mudah
Umumnya Villa di Bali sudah dibangun dengan mempertimbangkan iklim tropis. Sehingga rata-rata bangunan sudah diperkuat dengan anti jamur, anti rayap, dan berbagai bentuk perlindungan lain.
Selain itu, desain Villa juga sering kali bersifat terbuka dan mudah dirawat. Investor sebagai pemilik bisa datang sewaktu-waktu baik hanya untuk melihat keadaan properti atau bahkan tinggal di sana selama beberapa waktu. Dan kondisi properti masih akan sebaik ketika baru dibangun.
Villa atau tanah
Salah satu opsi untuk dipertimbangkan adalah beli tanah di Bali dibandingkan Villa yang sudah jadi. Keuntungannya tentu saja investor bisa lebih bebas dalam membangun dan mendesain Villa sesuai dengan keinginan.
Akan tetapi, hal ini membuat nilai investasi jadi lebih tinggi karena harus mengeluarkan biaya pembangunan.
Beberapa investor lebih memilih tanah karena bisa lebih fleksibel dalam bentuk dan ukuran bangunan.
Sebagian di antara mereka bahkan membeli tanah yang berukuran cukup luas dan membagi untuk kebun dan bangunan. Jenis kebun yang dipilih juga memiliki nilai bisnis seperti kebun kopi, jeruk, atau tanaman lain yang bisa diolah lagi.
Baik tanah ataupun Villa, investor memang harus berhati-hati dalam memilih properti untuk investasi.
Tapi secara umum, investasi di Bali tidak hanya menjanjikan keuntungan yang lebih besar, tapi juga lebih cepat. Ditambah lagi, ada banyak perusahaan seperti Balitecture Realty yang bisa membantu investor mendapatkan properti idaman.
(adv/adv)