'Miryam Cabut BAP, Aliran Dana Korupsi E-KTP ke DPR Putus'

CNN Indonesia
Senin, 04 Sep 2017 16:11 WIB
Alasan Miryam S Haryani mencabut BAP akhirnya terungkap. Disebutkan, pencabutan itu untuk memutus mata rantai aliran dana korupsi e-KTP di DPR.
Terungkap alasan Miryam S Haryani mencabut BAP yakni untuk memutus aliran dana korupsi e-KTP yang mengalir ke anggota DPR. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Farhat Abbas menyatakan, berdasarkan cerita dari koleganya Elza Syarief, politikus Partai Hanura Miryam S Haryani mengaku mendapat ancaman dari temannya sesama anggota DPR.

Menurut Farhat, berdasarkan pengakuan Miryam ke Elza, dia tak merasa diancam penyidik KPK namun dari teman-temannya di DPR.

"Justru kalau cerita bu Elza, bu Yani (panggilan Miryam S Haryani) enggak tertekan sama KPK. Justru tertekan sama teman-teman di dewan," kata Farhat di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (4/9).

Farhat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Miryam, terdakwa memberikan keterangan palsu dalam persidangan kasus e-KTP Irman dan Sugiharto.

Menurut Farhat, Miryam pernah mendatangi kantor Elza untuk membicarakan kasus e-KTP. Kala itu, Miryam sempat mengutarakan niatnya mencabut Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Namun, kata Farhat, Elza yang mendengarkan cerita itu menasihati Miryam agar tak mencabut keterangannya dalam BAP. "Niat itu (Miryam mencabut BAP) sudah ada, tapi dinasehati jangan. Bu Elza bilang kayak gitu," tuturnya.

Dalam keterangan Miryam saat diperiksa penyidik KPK, anggota DPR dari Fraksi Hanura itu mengakui menerima uang dari proyek e-KTP dan kemudian diserahkan pada anggota DPR lainnya.

Namun saat bersaksi di persidangan terdakwa Irman dan Sugiharto, Miryam S Haryani mencabut seluruh BAP-nya. Dia mengklaim tertekan selama diperiksa penyidik KPK, sehingga memberikan keterangan ala kadarnya.
Pencabutan BAP Miryam S Haryani terungkap. Tujuannya agar aliran dana korupsi e-KTP ke DPR tidak terlihat.Pencabutan BAP Miryam S Haryani terungkap. Tujuannya agar aliran dana korupsi e-KTP ke DPR tidak terlihat. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Farhat mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan Elza, pencabutan BAP yang dilakukan Miryam itu ditenggarai karena ada tekanan dari anggota DPR terkait kasus korupsi e-KTP tersebut. Terlebih kerugian negara dalam proyek itu mencapai Rp2,3 triliun.

Selain karena adanya tekanan itu, Farhat menilai pencabutan BAP yang dilakukan Miryam untuk memutus mata rantai pemeriksaan yang telah dilakukan KPK. Apalagi, Miryam mengetahui banyak soal bagi-bagi uang korupsi e-KTP kepada anggota DPR lainnya.

"Jadi mereka berpikir kalau ini semua dicabut putus semua. Karena yang mengetahui aliran dana dan kepada siapa dibagikan itu Ibu Miryam. Makannya dia cabut," tutur Farhat.
Farhat kembali mengungkapkan, nama-nama yang diduga menekan Miryam, sebagaimana diceritakan Elza, di antaranya Ketua DPR Setya Novanto, anggota DPR Akbar Faizal dan Markus Nari, mantan anggota Komisi II DPR Chairuman Harahap dan Djamal Aziz.

Farhat memastikan sebagaimana cerita Elza tentang tekanan dari anggota DPR itu tidak ada nama lainnya. "Bu Miryam ceritakan ke bu Elza, tidak ada nama lain yang disebut di situ," tuturnya.

Elza saat dihadirkan sebagai saksi pada sidang Miryam sebelumnya membenarkan bila ada anggota DPR yang menekan Miryam. Namun terkait dengan Setnov, Miryam S Haryani merivisinya. Elza mengaku lupa apakah Setnov ada dalam pertemuan itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER