Jakarta, CNN Indonesia -- Ibu seringkali khawatir bila balitanya terlalu banyak makan. Efek samping seperti kegemukan masih menjadi poin utama kekhawatiran itu. Obesitas saat kecil salah satu faktor yang menyebabkan diabetes, jantung dan kanker.
Sebelum panik, sebaiknya hitung berat massa tubuh si kecil. Dokter akan membandingkan berat massa tubuh anak dengan kelompok seusianya. Bila jauh lebih berat, sekitar 85 persen, anda perlu khawatir terhadap kondisi buah hati.
Berikut tips bila anak terlalu banyak makan:
Jangan dietBalita terlalu muda untuk kehilangan nutrisi yang didapat dari makanan yang dikonsumsinya. jangan mengurangi porsi, tapi menggantinya dengan makanan rendah lemak. Terutama susu.
Hilangkan makanan tak sehatBila anak senang minum jus buah, berikan pula buah segarnya karena mengandung kadar gula yang wajar. Hindari sarapan sereal manis dan camilan manis-manis.
Beri makanan sehatIbu bisa coba membuat sup, sayuran bisa direbus atau tumis dan daging panggang. Ini akan mencegah anak banyak makan. Sajikan dengan kreatif, seperti menghias piring sesuai kesukaan si kecil.
Jangan makan camilan terlalu banyakPerut balita masih kecil, jadi dokter menyarankan untuk makan 3 kali dengan 2 camilan. Jangan memaksanya untuk makan camilan terlalu banyak.
Hentikan saat kenyangKalau sudah anak sudah bilang kenyang, jangan paksa dia untuk menghabiskan makanan. Karena itu, supaya tak ada makanan yang tersisa, siasati dengan menyajikan porsi makanan yang tak berlebihan.
Jangan beri suplemenJangan memaksanya untuk menyantap minyak ikan kod atau apapun yang membuatnya 'sehat', kalau dirasakan pola makannya sudah memadai dan sehat. Hal itu malah bisa meningkatkan berat badannya. Beri dia asupan suplemen sesuai rekomendasi dokter saja.
(rkh/rkh)