Jakarta, CNN Indonesia -- Kalau kamu membeli batik ke Pekalongan, jangan lupa untuk mencicipi minuman berenergi khas, bernama kopi tahlil. Dinamakan demikian karena kopi ini selalu dan hanya ada pada saat ritual tahlilan.
Seiring berjalannya waktu, semakin banyak peminat kopi tahlil. Jadi sekarang dapat dinikmati kapan pun, bahkan mulai banyak disediakan di angkringan pinggir jalan.
Kopi ini merupakan bentuk akulturasi budaya Arab dan Pekalongan. Terlihat dari campuran beberapa rempahrempahnya yang terdiri dari kopi, gula jawa, jahe, cengkeh, kayu manis, pandan, kapulaga, batang serai dan pala.
Cita rasa yang tercipta sangat khas dan lama-kelamaan menjadi minuman yang akrab di kalangan masyarakat setempat.
Ditambah dengan penamaan 'tahlil' yang menjadi ciri bahwa minuman ini adalah pelepas dahaga pendamping ritual pengajian.
Biasanya kopi tahlil dapat dengan mudah ditemui ketika menjelang maghrib. Akan ada banyak angkringan kopi membuka kedainya.
Setiap cangkir kopi tahlil dapat kamu beli dengan harga Rp1.500. Jika tidak suka dengan kopi yang terlalu pahit kamu dapat menambahkan susu kental manis dan harganya menjadi Rp2.500.
Angkringan kopi tahlil biasanya tidak pernah sepi. Paling tidak dalam semalam pedagang kopi tahlil mampu menjual 100-200 cangkir permalam.
(rkh/rkh)