Cerita Rischa Tinggal di Keluarga Pendeta Ortodoks Rusia

Fitri Chaeroni | CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 12:39 WIB
Rischa Indira Sabrina adalah siswi kelas 12 SMAN 8 Jakarta yang sedang belajar di Rusia. Di sana dia tinggal di rumah keluarga pendeta Kristen Ortodoks.
Rischa Indira Sabrina dan keluarga angkatnya. (Dok. Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belajar ke luar negeri seorang diri? Siapa takut! Rischa Indira Sabrina, siswi kelas 12 SMAN 8 Jakarta telah membuktikannya. Sejak 25 Agustus 2016 lalu ia bersama 4 pelajar lain berangkat ke Rusia untuk menjalani program pertukaran pelajar.

Mereka ditempatkan di sekolah dan kota-kota yang berbeda. Rischa sendiri tinggal di kota Kostroma, yang berjarak 4-5 jam perjalanan dari ibukota Rusia, Moskow. Ia menjalani program pertukaran pelajar di Private School of Saint Olga. Ia akan menjalani program ini hingga satu tahun ke depan.

Kepada CNN Student, Rischa bercerita bahwa selama hidup di Rusia dia tinggal bersama orangtua angkatnya (homestay). Ia tinggal dengan kedua orangtua angkat dan 5 orang anak mereka. Anak pertama dari dua bersaudara ini merasa ini adalah sebuah pengalaman yang unik. Karena kini ia merasakan tinggal pada sebuah keluarga yang berjumlah cukup banyak, sedangkan keluarga aslinya hanya terdiri dari 4 orang (Ayah, Ibu, adik, dan dirinya).

Tinggal bersama keluarga ini bukan hanya memberinya pengalaman hidup dengan keluarga besar, tapi juga belajar tentang harmonisasi perbedaan. Ayah angkatnya ternyata seorang pendeta Kristen Ortodoks yang cukup dikenal di Kostroma. Sedangkan Rischa dibesarkan di tengah keluarga Islam yang cukup konservatif.

Hal itu ternyata tak menjadi penghalang untuk tetap hidup harmonis. Mereka ternyata dapat hidup berdampingan dan saling menghormati, serta saling belajar satu sama lain. Salah satu bukti keharmonisan mereka adalah saat perayaan Idul Adha lalu. Kebetulan pada Idul Adha tahun ini, Rischa merayakannya di Rusia.

Tempat tinggal Rischa cukup jauh dari masjid. Dan ayah angkatnya mengantarkannya langsung ke masjid besar Kota Kostroma untuk melakukan ibadah salat Idul Adha. Selain itu ketika akhir pekan, saat keluarga angkatnya melakukan ibadah di gereja, Rischa juga ikut serta. Bukan untuk ikut beribadah, melainkan membantu mengajar anak-anak di Sunday School di sana.

Setiap hari Rischa juga diantar menuju sekolah, itu karena jarak antara sekolah dan rumah yang cukup jauh, dan tidak ada kendaraan umum yang mencapai rumahnya. Kalau mau digambarkan “Kebetulan aku tinggal di ‘Bekasinya’ Kostroma,” ungkap Rischa tertawa.

Hidup di Rusia yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan juga memberinya pengalaman yang berbeda. Di sana masih banyak lahan kosong, dan hampir tiap rumah memilikinya. Bahkan di rumah ia juga beternak dan bertani. “Aku punya ayam juga loh, ada 6,” ungkapnya.

Rischa juga berkisah, bahwa di sana makanan dijamin organik, tanpa bahan kimia. Bahkan di belakang rumahnya ada berbagai tanaman seperti stroberi, tomat, labu, apel. Jadi ketika ia ingin makan sesuatu ia tinggal pergi ke kebun belakang rumah untuk memetiknya.

Rindu kampung halaman pastilah dirasakannya. Tapi rasa kekeluargaan yang ia dapatkan dari keluarga angkatnya cukup membuat rindunya akan rumah terobati. Menurutnya kunci untuk mengobati kerinduan atau homesick ialah dengan banyak bersyukur, berdoa, dan selalu keep in touch dengan orang-orang yang dirindukan.

Dari Rusia ia belajar, bagaimana disiplin itu sangat penting. Selain itu ia juga melihat bagaimana orang Rusia begitu taat kepada Tuhannya. Misal saja, ketika mereka berkendara dan melihat ada Cerkov atau Gereja Ortodoks Rusia, maka mereka akan langsung melakukan The Christ Crossing sebanyak tiga kali.

Wah menarik ya cerita Rischa di Rusia. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER