Jakarta, CNN Indonesia -- Pada Jum’at (30/9) lalu, Paduan Suara Mahasiswa Agria Swara dari Institut Pertanian Bogor (IPB) baru saja melakukan Konser Budaya yang bertajuk ‘Malam Indonesia’. Konser ini diadakan di Auditorium Erasmus Huis, Jakarta.
Ini merupakan konser rangkaian dari The 7th International Mission in Art and Culture yang merupakan salah satu program yang selalu dilakukan Agria Swara dalam rangka mengenalkan budaya Indonesia melalui paduan suara ke seluruh dunia. Selain di Jakarta, konser Malam Indonesia juga akan dipertunjukkan di London, Inggris.
Selain itu konser ini juga menjadi rangkaian sebelum Agria Swara mengikuti kompetisi paduan suara internasional di Irlandia Utara. Pada 19-23 Oktober 2016 nanti Agria Swara akan mengikuti kompetisi The 4th Edition City of Derry International Choral Festival yang akan diadakan di kota Londonderry.
Konser ini juga melibatkan orang-orang professional di bidangnya masing-masing. Seperti Raden Sirait, desainer terkenal asal Indonesia.
Sirait pada konser kali ini menyiapkan 3 set baju pertunjukkan untuk Agria Swara. 3 set baju yang disiapkannya memiliki konsep yang berbeda tapi tetap satu nuansa yaitu budaya Indonesia. Ada kostum bernuansa Batak, baju Batik, dan juga baju kedaerahan lainnya. Selain itu konser ini juga dipadukan dengan stage performance “Kebaya For The World” dari Raden Sirait.
Dalam konsernya kali ini Agria Swara menampilkan berbagai lagu. Mulai dari lagu daerah Batak, lagu yang akan dinyanyikan di London, lagu-lagu yang akan dibawakan untuk kompetisi, dan pastinya lagu-lagu daerah dari berbagai provinsi di Indonesia. Vicky Sianipar, salah satu komposer musik terkenal juga ambil bagian dalam meramu musik di konser ini. Ini merupakan pengalaman pertama bagi dirinya.
Untuk tata artistik, konser ini juga melibatkan Rani Badri Kalianda. Untuk show director dipegang oleh Irlan Leksi. Selain itu penyanyi muda Putri Ayu juga digaet sebagai bintang tamu di konser ini.
Tata artistik bernuansa Indonesia, tata busana yang mempesona, serta harmonisasi suara dan musik benar-benar membuat konser ini luar biasa. Menurut Tjandra, perempun yang menjadi salah satu pendiri Agria Swara, ini merupakan kali pertama sebuah pertunjukan paduan suara berkolaborasi dengan professional dari berbagai bidang. Layaknya sebuah ‘laboratorium Paduan Suara’.
(ded/ded)