Jakarta, CNN Indonesia -- Jika mendengar kata film, setiap orang memiliki persepsi berbeda-beda karena terkait dengan latar belakang yang berbeda pula. Aktris senior Indonesia Christine Hakim mengungkapkan hal itu saat menjadi pembicara dalam kuliah umum, beberapa waktu lalu, yang diselenggarakan oleh Program Studi Televisi dan Film, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran yang bertempat di Auditorium Pasca Sarjana dengan tajuk “Film sebagai Identitas Bangsa”.
Kuliah umum yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa terlebih dahulu dibuka oleh Dekan Fikom Unpad, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, S.sos, S.H., M.Si.
Menurut perempuan bernama asli Herlina Christina Natalia Hakim, bahwa film dapat menjadi sesuatu yang negatif jika dibuat untuk mencari keuntungan pribadi tanpa ada tanggung jawab moral dan kesadaran. “Dunia film memberikan dampak yang luas bagi masyarakat, itu sebabnya kita harus berhati-hati untuk mempergunakan media,” ujarnya.
Berdasarkan pengalaman perempuan kelahiran 25 Desember 1956 ini, sebelum memasuki dunia film, ia menganggap bahwa dunia film adalah dunia yang glamour, gosip, sensasi, sehingga ia tidak tertarik untuk terjun ke dunia film. Namun setelah ditawarkan untuk main film dan terjun ke dunia film, ia memiliki persepsi yang berbeda bahwa perfilman adalah suatu bidang yang sarat akan ilmu pengetahuan karena film adalah potret kecil dari sebuah kehidupan yang sesungguhnya.
“Satu-satunya bidang yang memiliki ilmu teknologi, ilmu politik, ilmu sosial, budaya, psikologi, arsitektur, semuanya,” ujarnya.
Berkat terjun ke dunia perfilman, ia berhasil menjadi Best Actrees di film pertamanya yaitu Cinta Pertama pada tahun 1974. Dalam setiap film yang ia perankan memiliki cerita dan tantangan masing-masing. Seperti film Tjoet Nja Dhien, ia harus mendalami peran dengan melakukan riset selama 1,5 tahun dan tinggal di Aceh selama 1 tahun untuk mempelajari bahasa, sosial politik, latar belakang kebudayaan Aceh.
“Saya sangat bersyukur, karena menapak tilas pertama-tama adalah akar nenek moyang saya, sekarang saya berani mengatakan bahwa ya, saya ada darah Aceh. Betapa besarnya dampak media terhadap kita,” ucapnya.
Tahun ini, film terbaru yang dibintangi oleh Christine Hakim yang berjudul Ibu Maafkan Aku bercerita mengenai ibu yang berjuang membesarkan tiga anaknya hanya seorang diri tanpa seorang suami. Film ini dijadwalkan tayang 10 November 2016 bertepatan dengan Hari Pahlawan.
(ded/ded)