Jakarta, CNN Indonesia -- Para anggota Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) St. Damian de Veuster Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana (Undana) melaksanakan retreat tahunan di Wisma Oemathonis, Camplong, Kupang sejak Jumat (11/11 2016) hingga Minggu (13/11/2016). Selama retret yang bertema "Pelayan dan Pewarta" tersebut berlangsung, para calon dokter dibimbing oleh Ketua Komisi Kerasulan Awam Keuskupan Agung Kupang, Rm. Maxi Un Bria, Pr. bersama dr. Redemptus dan Drs. Herman Kabosu.
Dalam khotbah pada saat misa pembukaan, beliau menekankan bahwa selama retreat, para calon dokter harus mampu menimba kekuatan rohani sekaligus membangun komitmen baru dalam mengarungi samudera kehidupan sebagai pelayan masyarakat dan pewarta cinta kasih Tuhan.
Pada hari kedua, Rm. Maxi bersama Bapak Herman Kabosu, pembina KMK St. Damian de Veuster, berbicara mengenai sosok St. Damian de Veuster plus aneka kesaksian dan wejangan yang sangat bermanfaat bagi para calon dokter. St. Damian de Veuster adalah seorang kudus asal Belgia.
Ia menjadi pastor yang melayani para penderita kusta di Molokai, Hawaii, AS. Ia wafat karena terkena penyakit kusta. Sementara itu, dr. Redemptus, salah seorang dosen FK Undana berbicara tentang bagaimana seorang dokter menjalankan tugas sebagai seorang pelayan masyarakat sekaligus pewarta Kabar Sukacita di tengah umat. Rangkaian retreat berpuncak pada apa yang disebut sebagai "Malam Penghancuran". Pada kesempatan yang penuh rahmat itu, para calon dokter mengikrarkan komitmen baru untuk menjadi pelayan dan pewarta yang baik.
Misa penutupan retreat diadakan pada hari terakhir. Rm. Maxi selaku moderator meresmikan 22 mahasiswa semester I sebagai anggota baru KMK St. Damian de Veuster. Pengurus baru KMK St. Damian de Veuster periode 2016-2017 pun dilantik. Kabinet baru organisasi ini dipimpin oleh Nana Angelia Seran sebagai ketua, didampingi oleh Aloysius Elyakim sebagai sekretaris dan Eufemia Febriosa Hubung sebagai bendahara.
Dalam sambutan perdananya, Ketua KMK St. Damian de Veuster menyatakan bahwa pengurus akan bersinergi bersama segenap anggota dan alumni untuk mengadakan berbagai kegiatan dan memajukan organisasi. Setelah misa, diadakan aneka permainan luar ruangan untuk mengasah kekompakan dan kerjasama tim dalam memecahkan masalah sekaligus memupuk persaudaraan di antara para calon dokter. Sesudah retreat, para calon dokter diharapkan dapat membawa nilai-nilai positif untuk diamalkan dlam kehidupan sehari-hari sebagai pelayan masyarakat dan pewarta cinta kasih Tuhan.
(ded/ded)