Jakarta, CNN Indonesia -- Ada banyak suara di angkasa. Suara siapa? Suara perdamaian atau suara persaudaraan atau suara alien. Seyogyalah pihak keamanan meningkatkan kewaspadaan demi perlindungan pada bangsa dan negara.
Sebab isme kadang tak tergantung pada apapun, tapi pada siapa terkuat mendorong chaos, anarkistis-sarkastis, provokatif.
Negara memiliki kekuatan rakyat dan perlengkapan perlindungan di dalamnya, ada TNI-Polri, tak boleh gentar oleh percobaan makar atau kekacauan dalam bentuk apapun, demi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seperti telah diamanatkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, saat bersafari ke markas besar TNI-Polri.
Satukan hati, tafakur, maka fokus keimanan akan memberi amanah kekuatan Ilahi tak serupa apapun. Keburukan akan sirna merupakan kepastian hukum di fitrahNya.
Tak ada ajaran keimanan apapun mengajarkan kejelekan. Bahkan bagi manusia beriman mencubit sesamapun takkan dilakukannya. Sebab dilarang menyakiti sesama.
Seperti Iman Yesus, ketika jari telunjuknya menggoreskan garis batas di atas pasir di jazirah itu, menghentikan cercaan lemparan batu pada seorang lemah, dalam suatu perjalananNya.
Yesus juga bisa kesal dan galau ketika melihat manusia berperilaku kelewat batas, ketika tanah peribadahannya dijadikan tempat berjudi oleh kaum negatif.
Keutamaan kehidupan, memuliakan sesama dalam arti seluasnya, sebab sejarah telah melahirkan kitab kebaikan di kebenaran pada abad kewahyuan.
Sang Pencipta Alam Raya dan segala isinya, telah memberi keteladanan pada isi kitab-kitab wahyuNya.
Bersyukur pada Sang Maha Pencipta Kehidupan bahwa kebaikan untuk sesama. Sebab toleransi menghormati sesama telah ada sebagaimana seharusnya, sejak seorang bayi dilahirkan. Salam Indonesia Unit.
(ded/ded)