Minimnya Penghargaan Terhadap Film Indonesia

Deddy Sinaga | CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2016 13:08 WIB
Herlina Christine Natalia Hakim berkeinginan agar orang Indonesia lebih menghargai film-film Indonesia.
Malam puncak Festival Film Indonesia 2016. (CNN Indonesia/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta, CNN Indonesia -- Herlina Christine Natalia Hakim berkeinginan agar orang Indonesia lebih menghargai film-film Indonesia. Hal ini disampaikan Christine karena selama ini bangsa lainlah yang lebih menghargai film Indonesia.

Pemeran Asih di film Daun di Atas Bantal ini mengutarakan keinginannya sambil meneteskan air mata, karena film Daun di Atas Bantal yang juga ia produksi mendapat apresiasi yang baik dari orang Jepang. Penonton film ini di Jepang mengumpulkan dana dan terkumpul sebesar 3 juta yen untuk disalurkan kepada anak Indonesia yang belm bisa beli susu karena pada tahun itu sedang terjadi krisis di Indonesia.

“Kondisi Perfilman di Indonesia sekarang sudah bagus, seperti Habibie dan Ainun, Warkop DKI Reborn, dan Tjokroaminoto. Saya sempat bilang ke pemerinta bahwa film dapat menguntungkan Indonesia, tetapi belum sadar dan malah membuka untuk warga asing," ujar Christine Hakim di Bandung, baru-baru ini.

Menurut Christine Hakim, kita harus memberi makna yang besar terhadap film, rugi apabila melihat film hanya teknis, artis, dan lain-lain, karena film merupakan potret dunia yang kecil, walaupun, Christine Hakim seringkali ingin berhenti dari dunia film. Ia juga beranggapan bahwa film merupakan dunia yang glamour, namun pada akhirnya anggapan itu terbantahkan karena ia justru dapat mempelajari ilmu psikologi, ilmu arsitek dari film.

“Ancaman besar terhadap film Indonesia bukanlah Amerika, tetapi yang berada di sekitar kita seperti Korea, India, dan Jepang. Bahkan Jepang negara yang dikenal memgang teguh sekarang televisinya sudah dirajai oleh Korea.” (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER