Jakarta, CNN Indonesia -- Ini bukan anjuran tapi sekadar catatan atawa obrolan ringan sesama Ayah. Jangan ngambek ya Ayah kalau ditegur Adik atau Kakak. “…Ayah, boleh ya merokoknya di luar rumah…” atau “…Ayah kapan berhenti merokoknya…” Kalimat spontan itu, tanda sayang Adik atau Kakak.
Kadang ada perasaan begini dalam hati jika ditegur Adik atau Kakak. “Sudah dewasa dia…” Rasa syukur pada ananda patut dipujikan. Kalau zaman dulu banget menegur orang tua hm… bisa dianggap kualat, bahkan sandal bisa melayang, itu dulu loh zaman daku.
Teguran ananda sesungguhnya hikmah kebijaksanaan, pertanda dia beranjak dewasa, jika dia balita, pertanda dia pemerhati lingkungan, diam-diam melihat pola laku orang dewasa sekitarnya.
Balita itu peka loh, tengah malam kadang mendadak bangun menangis, pertama yang dicari pasti “Bunda…Hiks… Bunda…” Kenapa? Karena hubungan sejak dalam kandungan hingga Bunda memberi Air Susu Ibu (ASI), sesungguhnya kasih Bunda tak pernah terputus.
Sesama Ayah kan tak boleh saling mendahului, tapi saling berbagi obrolan boleh dong. Bagi Ayah perokok (sebaiknya sih tak merokok) punya anugerah ananda balita lucu dan cerdas, sebaiknya mengalah, berhenti merokok deh yuk!.
Sebab uap rokok yang melekat di baju, di rambut, di tangan, di kuku, di sekujur tubuh, jika tercium balita secara berkala, akan membahayakan kesehatannya, terutama pada gangguan pernapasan, itu awalnya, jika hal itu terus berlangsung ananda balita akan mendapat gangguan pernapasan secara bertahap semakin akut, semacam alergi temporer sesak napas, bahaya loh. Tanya dokter kesehatan deh.
Daku sekadar berbagi kisah sehari-hari, melihat di kendaraan angkutan umum dan kendaraan sejenisnya. Bus way dan Commuter line dan stasiunnya sejauh ini aman dari perokok. Di halte bis umum belum. Kapan ya?
Di kendaraan umum itu, ada perokok tak perduli, ngepal-ngepul ajeh deh tuh asepnye, di sekitar mereka ada para ananda pulang sekolah, mbok ya yang dewasa memberi contoh baik dengan tak merokok di kendaraan umum.
Yuk! Para Ayah berhenti merokok demi kesehatan para ananda. Salam sehat untuk Indonesia.
(ded/ded)