Jakarta, CNN Indonesia -- Patut dibanggakan seorang remaja Indonesia telah berinisiatif menulis novel sejak umur 13 tahun. Namanya adalah M. Taufik Hidayatullah, mahasiswa dari Universitas Diponegoro.
Pada usia yang masih dikatakan belia ini tidak banyak orang di dunia ini yang sudah punya inisiatif mengumpulkan data dan pikiran untuk dituangkan di tumpukan kertas yang tebal. Tapi pemuda kelahiran Pekanbaru, 26 Juli 1998 itu berbeda.
Dia belajar menulis novel secara otodidak. Mulanya dia belum memiliki minat menulis. Tetapi setelah mengikuti lomba menulis cerpen dan ternyata menang, muncullah keinginannya untuk menulis novel.
Apa motivasinya menulis novel pada usia semuda itu? “Alasan yang utama, agar dengan tulisan saya bisa terus menginspirasi banyak orang meskipun saya telah tiada. Semoga dengan tulisan yang saya buat bisa menjadi amal jariah saya,” ujarnya.
Hasilnya novel berjudul
Ketika Nalar Berbicara, diterbitkan pada 15 Agustus 2015 lalu. Novel remaja ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku.
Novel itu bukan berisi topik romantisme. Novel setebal 600 halaman ini menceritakan pandangan Taufik terhadap pendidikan Indonesia.
Cerita di novel ini merupakan penggabungan antara pengalamannya dan fiksi. Tidak cukup satu novel, saat ini Taufik sedang berusaha merampungkan novelnya yang lain, yang akan diberinya judul
Kerudung di Titik Api. Novel ini akan dirilis pada tahun depan.
(ded/ded)