Made Putrawan, Puisi, dan Rumah Cantik di Tepi Sawah

Nana Riskhi Susanti | CNN Indonesia
Kamis, 18 Jan 2018 14:56 WIB
Penyair Bali ini menginspirasikan puisi ke dalam propertinya. Seperti apa aplikasinya?
Made Putrawan, pebisnis dan pemilik properti di Bali yang mengawinkan konsep puisi ke dalam propertinya. (UGC CNN Student/Hadi Ahdiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hamparan sawah hijau membentang sejauh mata memandang. Sore itu, Made Putrawan, menyambangi sanggraloka miliknya yang ia kembangkan dengan mengutamakan estetika puisi. Sebagai penyair yang telah menghasilkan puluhan buku puisi dan novel berjudul “Engkau yang Buat”, melestarikan puisi juga bisa diwujudkan melalui properti.

Sambil meneguk segelas jus di Restoran Puisi Tepi Sawah, ia membagikan beberapa pemikiran istimewanya dalam membangun bisnis.

Alam Puisi Villa yang berlokasi di Banjar Sembuwuk, Ubud Gianyar, Bali ini dibangun Made Putrawan dengan mengusung konsep puisi. Pada tiap koridor kamar, terdapat pahatan tulisan puisi karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Tiga puisi juga dibingkai dan memperindah tatanan interior kamar, selain juga kenyamanan tempat tidur dan kolam renang pribadi dengan pemandangan tepi sawah yang menjadi daya tarik utama. Beberapa layanan aplikasi penyedia jasa wisata juga memberikan penghargaan, di antaranya menyebut Alam Puisi Villa sebagai satu-satunya hotel berkonsep puisi di dunia.

“Puisi membuat villa ini menjadi lebih hidup dan membuat betah wisatawan. Turis mancanegara bahkan suka selfie di depan papan tulisan puisi karena merasa isinya pas dengan suasana hatinya,” tutur pemilik Alam Group Hotel ini.

Bagi Made Putrawan, budaya dan manusia Bali adalah kunci utama bagi pariwisata di Pulau Dewata. Tradisi dan keteguhan warga menjaga adat, tarian, bahasa, peralatan hidup, upacara keagamaan, dan keindahan alam Bali adalah unsur yang perlu dijaga ketika mengelola bisnis wisata. Ia juga berpegang teguh kepada Tri Hita Karana, filosofi yang diyakini penganut Hindu di Bali.

“Prinsip saya dalam mengembangkan bisnis adalah selaras dengan alam, manusia, dan Tuhan,” ujar lelaki keturunan Kerajaan Klungkung yang gemar mengoleksi Tribal Art ini.

Meskipun erupsi Gunung Agung sejak September 2017 lalu sempat membuat lesu okupansi sanggraloka miliknya, dirinya tetap optimistis bahwa Bali tetap mendapatkan tempat di hati wisatawan. Ia pun memberikan rekomendasi destinasi untuk para pejalan yang hendak melancong.

“Ubud adalah pilihan terbaik untuk menepi dan menikmati sunyi. Alam di sini akan memukau wisatawan dan bisa mengusir penat. Berkunjunglah ke desa-desa jika ingin merasakan kehangatan orang Bali. Pertunjukan tari juga tersebar di banyak sanggar di Ubud. Suasana pegunungan dan kuliner-kuliner pedesaan Ubud akan mendekatkan kalian kepada Bali seutuhnya,” kata Putrawan menutup perbincangan. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER