Prayuth Chan-Ocha, jendral pemimpin kudeta Thailand, resmi diangkat sebagai perdana menteri Thailand yang baru pada Selasa (19/08).
Prayuth memenangkan pemungutan suara versi majelis legislatif yang anggotanya ia pilih sendiri dan lebih dari separuh anggota majelis berjumlah 197 orang itu berasal dari pihak militer.
Proses pemungutan suaranya hanya berlangsung 15 menit. Ia satu-satunya kandidat yang dicalonkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun hanya dianggap sebagai formalitas, penetapan Prayuth sebagai perdana menteri harus tetap mendapat persetujuan raja Bhumibol Adulyadej.
Mei lalu, Prayuth mengklaim dirinya telah mendapatkan restu tersebut.
Semenjak merebut kekuasaan, militer Thailand secara tegas menegakkan hukum di Thailand seperti menyita senjata, menangkap pelaku kejahatan dan menutup bisnis ilegal.
Prayuth melakukan kudeta di Thailand pada 22 Mei silam setelah terjadi kekacauan akibat protes warga Thailand terhadap pemerintahan Yingluck Shinawatra.
Yingluck digulingkan karena dianggap hanya perpanjangan tangan dari saudaranya, Thaksin Shinawatra, yang juga disingkirkan oleh kudeta 2006. Thaksin kini berada di pengasingan.