JURNALIS DIBEBASKAN

Pembebasan Wartawan AS dari Suriah

CNN Indonesia
Senin, 25 Agu 2014 14:17 WIB
Lima hari setelah video pemenggalan James Foley disiarkan, seorang wartawan AS dibebaskan dari penyekapan di Suriah.
Jakarta, CNN Indonesia --

Wartawan Amerika Serikat, AS, akhirnya dibebaskan setelah dua tahun disandera oleh kelompok radikal Islam di Suriah.

Curtis dibebaskan lima hari setelah militan ISIS mengunggah video yang berisi pemenggalan kepala wartawan AS, James Foley.

Peter Theo Curtis, 45, disandera sejak Oktober 2012 oleh kelompok Al-Nusra yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PBB mengatakan Curtis saat ini sudah menjalani tes kesehatan dan kondisinya ditangani oleh pihak penjaga perdamaian PBB di Dataran Tinggi Golan yang berada di bawah kekuasaan pemerintah Israel.

Susan Rice, penasehat keamanan nasional AS, mengatakan Curtis sudah meninggalkan Suriah dan akan berkumpul bersama keluarganya dalam waktu dekat.

Aparat penegak hukum AS mengatakan pihaknya tidak terlibat perundingan pembebasan Curtis, namun tetap mengantisipasi hal terburuk dari upaya pembebasan tersebut. Mereka juga tidak mengetahui jenia tebusan sebagai imbalan pembebasan Curtis.

Eric Schultz, juru bicara kepresidenan AS, menyampaikan bahwa Presiden Barrack Obama telah mendengar pembebasan Curtis serta lega mendengar kondisi keamanan Curtis.

"Kami terus mengupayakan pembebasan warga AS lain yang masih menjadi sandera di Suriah," ujar Schultz.

Nancy, ibu Curtis, mengaku sangat bersyukur atas pemberitaan terkait pembebasan anaknya.

"Saya sangat berterima kasih atas pertolongan tanpa lelah dari teman-teman selama ini," ujar Nancy.

Curtis adalah penulis lepas dengan nama alias Theo Padnos. Ia kerap menulis tentang isu di Timur Tengah di untuk New Republic, The Huffington Post dan London Review of Books.

Menurut Nancy, Curtis memiliki perhatian yang besar terhadap warga di Suriah sehingga memutuskan pergi ke sana untuk menolong dan memberikan dukungan melalui pemberitaan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER