Pasukan pemerintah Ukraina menuduh kelompok separatis negara itu mempergunakan tank buatan Rusia.
Mykhailo Lysenko, wakil komandan tempur batalion Donbas Ukraina mengatakan tank buatan rusia digunakan dalam pertempuran hebat pada Kamis (28/8) di tenggara Donetsk dan kota Novoazovsk, sekitar 20 kilometer dari perbatasan Rusia.
"Ini adalah invasi skala-besar," kata Lysenko.
Sehari sebelumnya, Dewan Keamanan dan Pertahanan Ukraina, NSDC, mengatakan pasukan Rusia menembaki tentara mereka di perbatasan dengan senjata artileri berat.
NSDC mengatakan, pasukan Rusia dan separatis telah menguasai banyak desa di wilayah dekat perbatasan dan batalion taktis negara itu bahkan berkeliaran di desa Pobeda, wilayah Luhansk, Ukraina.
Sementara itu upaya perdamaian dengan Rusia masih terus digodok oleh pemerintah Ukraina.
Upaya terbaru adalah pertemuan antara Presiden Ukraina Petro Poroshenko dengan Presiden Rusia Vladimir Putin Selasa (26/8) dan Rabu (27/8) di Minsk, Belarus.
Pertemuan ini membahas pengendalian di perbatasan untuk mencegah pergerakan amunisi, tentara dan kendaraan tempur dari Rusia ke Ukraina.
"Tujuan utama kami adalah perdamaian. Kami menuntut resolusi yang bisa membawa damai di tanah Ukraina," kata Poroshenko.
Putin mengatakan pertemuan itu membawa hasil positif namun dia menegaskan bahwa Ukraina harus membuka dialog dengan seluruh lapisan di Ukraina, termasuk para separatis.
Menurut catatan PBB, lebih dari 2.000 orang tewas dan 5.000 lainnya terluka dalam pertempuran di wilayah Ukraina timur sejak pertengahan April lalu.
Negara- negara Barat mengecam Rusia yang mempersenjatai dan memprovokasi pemberontakan di Ukraina.