KRISIS UKRAINA

Tentara Rusia melaju ke Ukraina Selatan

CNN Indonesia
Jumat, 29 Agu 2014 13:06 WIB
Foto-foto satelit memperlihatkan pergerakan tentara Rusia di dalam wilayah Ukraina untuk membantu pemberontak yang menuai protes dan kecaman dari negara-negara Barat.
Hingga 1.000 tentara Rusia dikerahkan ke wilayah Ukraina
New York, CNN Indonesia --

Seorang perwira tinggi militer Ukraina mengatakan invasi besar-besaran ke negaranya terjadi pada Kamis (28/8), sementara pejabat Amerika menyebutkan hingga 1.000 tentara Rusia telah memasuki wilayah Ukraina Selatan.

Para pejabat Amerika Serikat mengatakan tentara Rusia itu terlibat langsung dalam pertempuran melawan tentara pemerintah Ukraina, meskipun Moskow membantah keterlibatannya. 

Para pemberontak yang didukung oleh tank dan kendaraan pengangkut personel anti peluru buatan Rusia menggempur pasukan pemerintah Ukraina di Donetsk dan sepanjang daerah pesisir Ukraina Selatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini adalah invasi dalam skala besasr,” ujar Mykhailo Lysento, wakil komandan batalion Ukraina di Donbas. 

Seorang pejabat Amerika mengatakan kepada CNN bahwa data intelijen mengindikasikan bahwa hingga 1.000 tentara Rusia telah bergerak ke dalam wilayah Ukraina selatan dengan senjata berat. 

Sementara itu, Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, menyebarkan gambar-gambar satelit yang memperlihatkan tentara Rusia terlibat dalam operasi militer di dalam wilayah Ukraina. 

“Gambar-gambar itu, yang direkam akhir Agustus, memperlihatkan unit-unit artileri Rusia dalam satu iring-iringan di daerah pedesaan Ukraina dan kemudian bersiap melakukan operasi dengan membentuk posisi menyerang di wilayah Krasnodon, Ukraina,” bunyi pernyataan tertulis NATO. 

Sumber-sumber di departemen pertahanan Inggris mengatakan gambar-gambar dari satelit komersial memperlihatkan gambar dan pergerakan yang sama.

Satu gambar yang dianalisa oleh dinas rahasia Inggris memperlihatkan setidaknya 15 truk besar, setidaknya tujuh kendaraan lapis baja dan setidaknya sembilan posisi artileri. 

Perdana Menteri Inggris mengatakan pada Kamis (18/8) bahwa Aksi militer Rusia di Ukraina “harus dihentikan dengan segera.”

“Saya sangat khawatir dengan bukti-bukti kuat bahwa tentara Rusia sudah melakukan invasi besar-besaran di Ukraina Tenggara, dengan tidak mengindahkan kedaulatan satu negara tetangga,” kata Cameron. “Masyarakat internasional sudah memperingatkan Rusia bahwa tindakan semacam itu tidak bisa diterima dan ilegal.”

Sidang DK PBB

Sementara dunia internasional semakin prihatin dengan peningkatan pertempuran di Ukraina ini, Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang darurat atas masalah itu. 

Duta besar AS untuk PBB, Samantha Power, menuduh Rusia berbohong.

“Negara ini telah memanipulasi, mengaburkan fakta, dan berbohong. Jadi kami sudah belajar untuk menilai Rusia berdasarkan tindakannya bukan berdasarkan kata-kata yang dikemukakan,” ujar Power yang meminta satu “perundingan serius.”

“Dengan ancaman seperti ini, tidak melakukan tindakan sangatlah tidak bisa diterima,” kata Power.

Duta besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, peningkatan ketegangan yang sekarang terjadi justru disebabkan oleh “kebijakan sembrono” yang dibuat oleh Kiev. 

“Pemerintahan di Kiev telah menolak seluruh kesepakatan politik yang dibuat guna mengatasi krisis,” ujar Churkin dalam sidang DK PBB. “Satu-satunya hal yang kami lihat di sini adalah memerangi kaum pembangkang.”

Namun, wakil duta besar Ukraina untuk PBB, Oleksandr Pavlichenko, memperingatkan Rusia.

“Dunia ditantang oleh satu kekuatan nuklir yang tidak mengindahkan prinsip-prinsip bersama dan sangat mendambakan kekuasaaan absolut. Seberapa banyak garis batas yang harus dilewati sebelum tantangan ini diatasi?” tanyanya. 

Pertikaian ini terjadi meski Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan di Belaru pada Selasa (26/8) dan berhasil mencapai satu kemajuan untuk menghasilkan solusi diplomatik atas krisis yang terjadi. 

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER