Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Uni Eropa akan menyewa tempat penyimpanan hasil produksi pertanian seperti mentega, susu bubuk dan berbagai jenis keju yang menumpuk akibat sanksi dari Rusia.
"Langkah ini memberikan kita lebih banyak waktu untuk mencari pasar lain," kata Juru Bicara Uni Eropa Roger Waite.
Rusia menerapkan sanksi dengan menghentikan impor produk agrikultur dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Norwegia, Kanada dan Australia, sebagai balasan sanksi Barat terkait ditembaknya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petani Eropa yang tidak punya pasar lainnya untuk menjual produksi mereka terpaksa bergantung pada bantuan pemerintah.
Uni Eropa menyatakan akan mengalokasikan US$43,2 juta untuk membantu petani buah persik yang terkena imbas langsung dari sanksi ini.
Bantuan sebesar US$165 juta dari UE juga akan diberikan untuk para petani buah dan sayuran tertentu.
Namun untuk produk susu belum diputuskan bantuan apa yang akan diberikan, jadi untuk sementara produk terpaksa menumpuk di tempat penyimpanan.
"Sampai saat ini, belum diputuskan batas bantuan formal untuk produk mentega dan susu," katanya.
Menurut data UE, ekspor makanan dari Eropa ke Rusia pada 2013 bernilai sebesar US$15.8 miliar, atau 10 persen dari total nilai ekspor agrikultur blok tersebut.
Negara-negara Eropa menjual produk olahan susu senilai lebih dari US$3 miliar pada tahun tersebut -- keju senilai $1.3 milyar, mentega senilai $192 juta, dan susu segar senilai $140 juta.
Pembatasan impor ini sebenarnya juga akan merugikan Rusia, negara importir terbasar ke-lima di dunia dan masih bergantung pada pasokan makanan dari luar.
Berdasarkan data Komisi Uni Eropa, defisit agrikultur Rusia membesar sampai dengan US$26 milyar pada 2013.
Dengan miliaran dollar makanan menghilang dari pasar, harga-harga kemungkinan besar akan meningkat dan para pakar memperkirakan akan terjadi peningkatan inflasi di Rusia yang saat ini saja sudah mencapai 7.5 persen.
Namun, Rusia masih menerima minuman keras, roti, pasta, dan sereal Eropa yang tidak termasuk ke dalam embargo.
Pada 2013, negara-negara Uni Eropa menjual minuman keras dengan nilai setidaknya US$1 miliar dan anggur senilai US$733 juta ke Rusia.