Jakarta, CNN Indonesia -- Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, mengatakan militer negara itu telah menyerbu markas kelompok militan al-Shabaab di Somalia.
"Kami sedang menilai hasil operasi ini dan akan menyediakan informasi tambahan begitu kami anggap pantas," kata Juru Bicara Pentagon Laksamana John Kirby.
Sampai saat ini belum ada informasi lebih rinci mengenai serangan itu karena Pentagon tidak menyatakan sasaran serangan, tempat operasi militer itu dan tujuannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Abdikadir Mohamed Nur Sidii, Gubernur Dataran Rendah Shabelle, Somalia, mengungkapkan, serangan yang diduga dilakukan dengan pesawat tanpa awak itu terjadi di perkampungan kecil antara Dhaab Tubaako dan Haaway.
Menurutnya, sasaran serangan tersebut tampaknya adalah kamp Al-Shabaab pada saat pimpinan kelompok tersebut mengadakan pertemuan membahas serangan gabungan oleh Somalia dan pasukan Uni Afrika yang sedang berlangsung.
Pimpinan Shabaab, Ahmed Godane termasuk di antara orang-orang yang menjadi sasaran serangan itu namun belum diketahui apakah dia terluka atau tidak.
Godane adalah dalang deklarasi keberpihakan Al-Shabaab pada al-Kaidah dan berperan dalam mendorong kelompoknya menyerang negara lain, diantaranya serangan di Mall Westgate di Nairobi, Kenya yang menewaskan 67 orang September tahun lalu.
Amerika Serikat memasukkan Al-Shabaab ke dalam daftar organisasi teroris sejak Maret 2008.
Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Serikat dua kali mengincar pimpinan Al-Shabaab.
Sementara itu pada Senin (1/9), Misi Uni Afrika di Somalia, AMISOM, mengungkapkan bahwa mereka telah membebaskan beberapa kota penting di antara wilayah Shabelle dan Hiiran dari genggaman teroris.
"Tentara Nasional Somalia, didukung AMISOM, hanya menghadapi sedikit perlawanan karena pasukan al-Shabaab melarikan diri ketika pasukan kami mendekat," ujar pernyataan AMISOM.
Serangan ini terjadi selang sehari setelah pasukan al-Shabaab yang mengenakan pakaian militer pemerintah menyerbu penjara Badan Intelijen dan Keamanan Nasional, NISA, di Mogadishu, menewaskan tiga petugas keamanan dan dua warga sipil, 15 lainnya terluka.
Penjara NISA yang terletak di bawah tanah dekat dengan istana kepresidenan Somalia di Mogadishu, berisi ratusan tahanan anggota al-Shabaab.