AL-KAIDAH DI INDIA

Al-Kaidah Bentuk Cabang di India

CNN Indonesia
Kamis, 04 Sep 2014 13:19 WIB
Selain ingin mengakhiri penindasan umat muslim, al-Kaidah juga ingin memerangi perekrutan ISIS di India. Akankah Pemerintah India bisa mengatasi pergerakan kedua kelompok radikal tersebut?
Perdana Menteri India Narendra Modi harus berani memberantas kelompok radikal
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin al-Kaidah, Ayman al Zawahri pada Rabu (3/9) mengumumkan pembentukan cabang di India yang akan menyebarkan nilai-nilai Islam dan mengibarkan bendera jihad lintas kawasan.

Dalam video berdurasi 55 menit yang diunggah dalam sebuah situs, Zawahri juga membai’at kembali pemimpin Taliban Afghanistan, Mullah Omar.

Di video tersebut Zawahri menjelaskan bahwa pembentukan cabang al-Kaidah di kawasan India merupakan kabar baik bagi Muslim di Burma, Bangladesh, Assam, Gujarat, Ahmedabad dan Kashmir, karena kelompok radikal tersebut diklaim olehnya akan menyelamatkan warga muslim dari penindasan di sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika kalian mengaku ingin mempertahankan kesucian islam, kalian tidak boleh menentang kami (al-Kaidah)," ujar Zawahri.

Selain itu Zawahri juga ingin mempersatukan kelompok Islam dan mengkritik perselisihan di Suriah dan menentang penindasan terhadap warga setempat seperti yang dilakukan oleh kelompok di negara itu.

Pernyataan Zawahri sebenarnya tidak menyebutkan secara jelas kelompok radikal tersebut ISIS atau Baghdadi dan hanya Zawahri hanya menyindir secara halus dengan menyebut kelompok tersebut adalah kelompok radikal yang kini menduduki Irak dan Suriah untuk mendirikan negara Islam.

Kelompok ISIS terpecah dari al-Kaidah pada tahun 2013 saat melakukan ekspansi ke Suriah.

Pengamat terorisme mengatakan pemimpin al-Kaidah yang sudah menua itu juga ingin melawan perekrutan anggota muda yang dilakukan ISIS.

Selama ini, pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, yang mengklaim dirinya sebagai pemimpin  kelompok tersebut menginginkan pembaiatan ISIS terhadap semua muslim di dunia.

Muslim di India merupakan populasi Muslim ketiga terbesar, yaitu sebanyak 15 persen, atau sekitar 175 juta orang.

Pengumuman Zawahri ini menjadi tantangan baru bagi Perdana Menteri India, Narendra Modi. Modi yang selama ini terkesan diam perihal beberapa insiden anti Muslim di India dan hal ini dikhawatirkan akan mengganggu hubungan antaragama di India.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER