Seoul, CNN Indonesia -- Dua tentara Korea Selatan dengan jabatan sersan di unit pasukan khusus tewas saat mengikuti pelatihan militer pada Selasa, (1/9).
Pejabat militer Korsel mengatakan pelatihan militer yang diikuti korban adalah latihan melarikan diri dari musuh yang berlangsung selama satu jam dengan kepala ditutup kain dan tangan diikat ke belakang.
Hingga berita ini ditulis kepastian penyebab kematian kedua tentara ini masih diselidiki, namun menurut saksi yang tidak ingin disebutkan namanya, dsebelum meninggal keduanya mengalami sesak nafas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain kedua tentara tersebut, terdapat satu tentara lain yang sedang dirawat di rumah sakit akibat insiden ini, dan dilaporkan dalam kondisi sadar setelah beberapa saat tak sadarkan diri.
Pada pelatihan militer yang diadopsi dari militer negara asing tercatat sepuluh tentara ikut berpartisipasi.
Sebelumnya, kasus kematian tentara wajib militer juga terjadi dengan dugaan penyiksaan secara fisik dan mental pada April lalu yang mengejutkan warga Korsel.
Panglima militer Korsel berjanji akan mengubah perlakuan pasukan tentara wajib militer yang telah menuai berbagai kritik setelah serangkaian insiden tersebut.
Militer Korea Selatan memiliki 630 ribu tentara aktif, dengan mayoritas merupakan tentara wajib militer yang bertujuan menghalau agresi Korea Utara.
Korea Utara dan Korea Selatan masih dalam keadaan perang setelah konflik yang terjadi pada 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian perdamaian.