PEMBUNUHAN WARTAWAN

Kronologis Penculikan Sotloff dan Foley

CNN Indonesia
Kamis, 04 Sep 2014 14:17 WIB
Diperkirakan sedikitnya ada 70 wartawan tewas saat meliput di Suriah, lebih dari 80 wartawan diculik dan sekitar 20 lainnya hilang tanpa jejak.
James Foley diculik di Suriah dan dibunuh oleh ISIS.
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff, menjadi korban penculikan dan pembunuhan militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, di Suriah.

Sotloff, 32, diculik dalam perjalanan dari Turki menuju kota Aleppo, Suriah, bersama dengan fixer atau pemandunya, Yousseff-bukan nama sebenarnya, pada Agustus 2013.

Sotloff adalah jurnalis paruh waktu untuk majalah Time dan Foreign Policy, ke Timur Tengah untuk meliput perang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara dengan CBC di acara As It Happens, Yousseff mengatakan sekitar 15-20 orang militan yang diduga anggota ISIS mencegat kendaraan dan menyekap mereka di sebuah bangunan di Aleppo.

Mereka diletakkan di sebuah penjara terpisah dan itu jadi terakhir kalinya Yousseff melihat Sotloff.

"Saya tidak pernah mendengar apa pun soal Steven lagi setelah itu..tidak pernah lagi," kata Yousseff dari Turki.

Yousseff sempat ikut ditahan selama 15 hari sebelum akhirnya dibebaskan karena dia punya hubungan dengan kelompok militan lainnya yang bersekutu dengan ISIS.

Setelah dibebaskan, Yousseff langsung mengumumkan penculikan itu di media sosial dan menghubungi banyak orang di komunitas fixer di Turki dan Suriah untuk membantu pembebasan Sotloff.

Namun upayanya gagal.

"Saya telah melakukan semampu saya. Untuk keluarganya, saya meminta maaf," kata Yousseff.

Sementara Foley diculik di kota Binnish, provinsi Idlib, Suriah, pada 22 November 2012.

Diberitakan Vanity Fair Mei lalu, Foley yang sudah bolak-balik ke Suriah itu baru datang dari perbatasan Turki. Bersama wartawan freelance lainnya dan para fixer, mereka sedang mengirim email di sebuah warung internet.

Setelah satu jam, mereka meninggalkan warnet itu dengan menumpang taksi menuju perbatasan. Di tengah perjalanan, taksi itu dicegat, Foley dan kawan-kawannya diculik.

Berbagai spekulasi bermunculan soal penculikan Foley.

Seorang anggota tentara Pasukan Pembebasan Suriah, Yasser, meyakini Foley diculik oleh Shabiha, pasukan Syiah suruhan rezim Bashar al-Assad, dan dibawa hingga ratusan kilometer ke Damaskus.

Pada Mei 2013, Global Post, media tempat Foley bekerja, mengatakan bahwa berbagai sumber di lapangan mengatakan Foley disekat di penjara Damaskus yang dioperasikan oleh Badan Intelijen Angkatan Udara Suriah.

Masih menjadi misteri bagaimana Foley akhirnya bisa jatuh ke tangan ISIS.

Selain Foley, di bulan yang sama ada wartawan Amerika lainnya yang turut diculik, yaitu Austin Tice.

Turut hilang adalah dua wartawan dari Spanyol, empat dari Prancis, dua dari Swedia, satu dari Inggris dan satu dari Denmar. Kebanyakan mereka pekerja freelance.

Lembaga Committee to Protect Journalists, CPJ, memperkirakan hingga 2014 sedikitnya 70 wartawan tewas saat meliput di Suriah; lebih dari 80 wartawan diculik, dan sekitar 20 lainnya hilang tanpa jejak, menjadikan negara ini wilayah paling berbahaya untuk pekerja media.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER