CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Amerika Serika John Kerry berkunjung ke Baghdad, Irak, pada Rabu (10/9) sebagai tanda dukungannya terhadap gerakan anti-ISIS dan memberikan selamat atas terbentuknya kabinet Irak yang baru.
Rencananya, Baghdad adalah kota pertama yang dia kunjungi sebagai kampanye gerakan anti ISIS.
"Setiap negara di dunia harus berperan dalam menghentikan aksi kekejaman dan terorisme ISIS," kata John Kerry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerry menyatakan AS akan menggadang koalisi berbagai negara di dunia untuk memerangi ISIS selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun, jika memang diperlukan.
Pejabat senior AS menyatakan AS akan mempertajam pertahanan intelijen dan militer Irak, dan memberbanyak serangan udara yang efektif ke markas pertahanan ISIS.
Presiden AS Barack Obama akan mengadakan pidato resmi yang mengulas strategi AS melawan ISIS pada Rabu (10/9) waktu AS.
Dalam pidatonya pekan lalu, Presiden AS Barack Obama menegaskan akan membantu Irak dalam persenjataan, jika pemerintah Irak agar membentuk kabinet baru karena kabinet yang sebelumnya dinilai mendiskriminasi muslim Sunni.
Pemerintah Irak akhirnya menyetujui dan membentuk kabinet baru pada Senin (8/9) dengan anggota yang dapat merepresentasi golongan muslim Sunni, Syiah dan Kurdi.
Obama sendiri telah memberikan selamat kepada Perdana Menteri Irak yang baru, Haider al-Abadi.
al-Abadi membalas ucapan selamat itu dengan menyatakan bersedia bekerjasama dengan semua komunitas baik di Irak dan negara lain untuk mempertajam serangan kepada ISIS.
AS juga berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Irak dan mempersilahkan kabinet baru untuk menerapkan kebijakan nasional Irak.
Kelompok militan ISIS kerap kali melakukan aksi kekejaman dan terorisme. Kelompok yang ingin mendirikan negara Islam di Irak dan Suriah ini merilis video pemenggalan jurnalis Amerika, James Foley dan Steven Sotloff pada bulan lalu.
Sejak saat itu, pemerintah AS mulai gencar menyatakan sikap memerangi ISIS.