BARACK OBAMA

AS Akan Hancurkan ISIS dari Udara

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 11:25 WIB
Amerika Serikat akan memimpin koalisi negara-negara Barat dalam menghadapi ISIS di Irak dan Suriah. Diperkirakan ISIS saat ini menguasai wilayah lebih dari 33.000 kilometer.
AS akan menambah lebih dari 475 tentara ke Irak untuk melatih dan jadi penasihat militer.
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Barack Obama menyatakan tidak akan segan-segan menghancurkan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, bahkan Amerika Serikat menyatakan diri sebagai pemimpin koalisi negara-negara penghancur kelompok militan itu.

"Tujuan kami jelas: Akan melucuti dan akhirnya menghancurkan ISIS melalui strategi pemberantasan terorisme yang komprehensif dan berkelanjutan," kata Obama dalam pidatonya di Gedung Putih, Rabu malam (10/9).

Dalam pidatonya, Obama mengumumkan rencana pemberantasan mereka, termasuk di antaranya adalah serangan udara di wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS di Irak dan Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, Obama juga akan menurunkan tambahan tentara AS sebanyak 475 personel untuk melatih tentara Irak, total ada 1.600 anggota militer Amerika di negara itu yang bertugas melatih dan menjadi penasihat strategi militer.

"Amerika akan memimpin koalisi untuk menggulung ancaman teroris ini," kata Obama, merujuk pada koalisi negara-negara Barat dalam menghadapi ISIS.

Namun Obama tidak menjelaskan secara spesifik kapan serangan udara akan dilakukan di Irak dan Suriah. Sejauh ini, jet tempur AS telah menjatuhkan lebih dari 140 serangan udara ke iring-iringan militan dan target ISIS lainnya di Irak.

"Kampanye pemberantasan terorisme ini akan dilakukan dalam upaya yang mantap dan tanpa henti untuk menghancurkan ISIS dimanapun mereka berada, menggunakan kekuatan udara dan dukungan dari mitra kami di darat," kata Obama.

Obama juga menegaskan bahwa AS tidak akan menurunkan pasukan AS untuk bertempur di Irak. Pasukan AS sendiri telah ditarik dari negara itu sejak tahun 2011.

"(Serangan) tidak akan melibatkan pasukan tempur Amerika di tanah asing," tegas Obama.

ISIS saat ini memang belum menjadi ancaman yang nyata bagi Amerika Serikat, kata Obama, namun di masa depan akan jadi masalah jika tidak dibasmi sekarang.

Sebelumnya dalam wawancara dengan sebuah stasiun televisi awal pekan ini, Obama memaparkan tiga langkah dalam menghadapi ISIS, yaitu melakukan serangan udara, membentuk pemerintahan Irak baru, dan menghancurkan markas teroris di Suriah.

Diperkirakan untuk melakukan seluruh strategi ini memerlukan waktu hingga tiga tahun.

Sebagai tambahan, AS juga akan memberikan bantuan dana sebesar US$25 juta atau lebih dari Rp296 miliar untuk bantuan dan pelatihan militer di Irak, termasuk untuk pemerintahan di wilayah Kurdi.

Sementara bantuan persenjataan dan pelatihan pemberontak Suriah dalam melawan tentara rezim Bashar al-Assad dan ISIS, masih membutuhkan persetujuan dan pendanaan dari kongres.

Kementerian Keuangan AS juga tengah mencari cara untuk memotong aliran dana ISIS.

ISIS diperkirakan menguasai lebih dari 33.000 kilometer persegi wilayah Irak dan Suriah, atau seukuran negara Belgia.

Menurut laporan pemerintah Irak, korban ISIS terbanyak jatuh pada Juli lalu dengan jumlah lebih dari 1.900 orang, bulan paling mematikan di negara itu sejak perang pada Mei 2007.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER