WARTAWAN AS STEVEN SOTLOFF

Dua Kalimat Wasiat dari Sotloff

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Sep 2014 16:22 WIB
Steven Sotloff, wartawan Amerika yang tewas dibunuh serdadu militan negara Islam Irak dan Suria, ISIS, sempat meninggalkan dua kalimat wasiat dalam suratnya semasa menjadi tawanan.
Video pemenggalan kepala Steven Sotloff oleh kelompok militan ISIS beredar pada Selasa, (2/9).
Jakarta, CNN Indonesia -- Steven Sotloff, wartawan Amerika yang meninggal dibunuh serdadu militan negara Islam Irak dan Suria, ISIS, sempat meninggalkan dua kalimat wasiat. Kalimat itu didapat dari dua surat yang ia tulis semasa dalam tawanan dan berhasil diselundupkan keluar dari Suriah.

"Setiap orang memiliki dua kehidupan. Kehidupan kedua dimulai ketika Anda sadar bahwa anda hanya memiliki satu," ujarnya dalam salah satu suratnya, seperti yang diberitakan situs berita cnn.com, Jumat (5/9). "Perlu diketahui saya baik-baik saja. Hidup dan berdoa untuk menjadi bahagia."

Belum jelas benar bagaimana surat ini bisa berada di tangan keluarga Sotloff. Namun surat itu dibacakan dalam peringatan mengenang wartawan freelance berusia 31 tahun itu di Folrida. Art, ayah Sotloff, nampak terbata membaca surat dari anak kesayangannya itu. "Saya mencoba berbicara dari hati. Namun sayang kini hati saya sedang rusak," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Shirley, ibunda Sotloff bangga bahwa anaknya telah mencapai impiannya menjadi seorang jurnalis. "Saya mungkin tak memilikinya secara fisik, tapi ia selalu ada dalam hati saya."

Sotloff menghilang selama melakukan tugas jurnalistiknya di Suriah pada Agustus 2013. Belakangan ia kemudian ditentukan telah diculik lantas dieksekusi oleh militan ISIS.

ISIS diposting lalu menyebarluaskan video eksekusi Sotloff. Sontak hal itu memicu kemarahan internasional.

Komite Perlindungan Jurnalis, CPJ, yang berbasis di New York melaporkan setidaknya 70 wartawan terbunuh ketika meliput perang saudara di Suriah yang berlangsung semenjak 2011, dan lebih dari 80 wartawan lainnya yang saat ini menjadi tahanan kelompok militan.

Sotloff, tumbuh besar di Miami, dan bersekolah di Kimball Union Academy, sebuah asrama di Meriden, New Hampshire, dari 2000 sampai tahun 2002, di mana dia lulus dengan penghargaan khusus di bidang jurnalistik.

Sotloff kemudian belajar di jurusan jurnalistik University of Central Florida ini namun ia tidak menyelesaikan studinya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER