NUKLIR DI JEPANG

Reaktor Nuklir Jepang Aktif Kembali, Warga Direlokasi

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 12:00 WIB
Telah ditutup semenjak tsunami Jepang pada Maret 2011 lalu, reaktor nuklir milik Jepang akhirnya diaktifkan kembali. Saat ini pemeirntah harus bisa meyakinkan masyarakat agar mau direlokasi.
PM Jepang Shinzo Abe ingin reaktor nuklir diaktifkan kembali
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pengawas Nuklir, Nuclear Regulatory Authority (NRA) memberi lampu hijau keoada Pemerintah Jepang untuk mengaktifkan kembali dua reaktor nuklir Fukushima Daiichi di Fukushima akhir tahun ini.

Dua reaktor nuklir tersebut memang tidak difungsikan sejak bencana gempa bumi dan tsunami dengan kekuatan 9 pada skala richter melanda Jepang pada Maret 2011.

Bencana alam itu mengakibatkan kebocoran di pembangkit listrik tenaga atom Fukushima Daiichi sehingga terjadi pencemaran lingkungan di sekitarnya. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peneliti mengatakan bahwa radiasi nuklir saat itu lebih parah dari yang terjadi di Chernobyl pada tahun 1986.

Greenpeace Jepang selama ini berkampanye agar Jepang berhenti mengembangkan tenaga nuklir mereka.

"Pemerintah telah mengabaikan pelajaran dari bencana Fukushima dan mencoba membuat bangsa Jepang kembali bergantung pada tenaga nuklir yang berbahaya," kata Kazue Suzuki, perwakitlan Greenpeace Jepang.

Namun, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ingin mengaktifkan kembali reaktor tersebut karena nuklir memasok lebih dari seperempat sumber energi di Jepang.

Ijin NRA untuk Kyushu Electric Power, operator Fukushima Daiichii, dikeluarkan setelah Kyushu memberi laporan keamanan sebanyak 400 halaman pada Juli lalu dan Kyushu selama ini juga telah berkonsultasi dengan NRA.

Langkah NRA ini dibarengi juga dengan syarat lain: Kyushu harus merelokasi masyarakat yang masih tinggal sekitar Fukushima Daiichi di selatan dan barat prefektur Kagoshima.

Meyakinkan masyarakat

Tugas meyakinkan masyarakat tersebut sepertinya akan menjadi pekerjaan rumah menteri industri Jepang yang baru, Yuko Obuchi. 

Wanita pertama yang menjabat sebagai menteri industri di Jepang ini telah mengunjungi Fukushima Daiichi pada hari Minggu (7/9) sambil mengenakan pelindung jaket dan masker wajah untuk mengamati perkembangan renovasi fasilitas yang lumpuh tersebut.

Obuchi menyatakan sudah siap dengan segala konsekuensi, termasuk menghadapi sikap para penduduk setempat yang enggan direlokasi.

Masyarakat yang tinggal tepat bersebelahan pabrik nuklir selama ini sering menikmati sarana dan prasarana yang disediakan oleh Fukushima Daiichi. Beberapa dari mereka juga menggantungkan hidup dengan bekerja di pabrik. 

Masyarakat golongan ini diperkirakan Obuchi lebih mudah direlokasi.

Di lain pihak, ada masyarakat jauh yang tidak mendapatkan manfaat langsung Fukushima Daiichi. 

Mereka yang merasa menjadi korban relokasi berpendapat bahwa pengaktifan reaktor kembali  tidak berguna karena akan membahayakan keselamatan.

"Jika Anda sudah lama tinggal di sebuah daerah, Saya pikir wajar kalau ada perasaan memiliki, apalagi jika Anda seorang ibu. Pemerintah pusat harus mensosialisasikan relokasi tersebut sebaik mungkin,” kata Obuchi menanggapi hal tersebut.

Obuchi juga meminta pemerintah meningkatkan keamanan setelah reaktor kembali berfungsi.

Ia telah mengirimkan lima pejabat pemerintahan pusat untuk membantu pemerintah daerah di Kagoshima menyusun rencana evakuasi jika terjadi kecelakaan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER