KONFLIK ISRAEL-PALESTINA

Aksi Boikot Lukai Ekonomi Israel

CNN Indonesia
Kamis, 11 Sep 2014 13:53 WIB
Laporan BDS Maret lalu, aksi boikot ini telah merugikan Israel hingga US$30 juta atau lebih dari Rp355 miliar. Namun aksi ini juga merugikan produsen lokal negara-negara dunia.
Laporan BDS Maret lalu, aksi boikot ini telah merugikan Israel hingga US$30 juta atau lebih dari Rp355 miliar.
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan Israel ke Gaza bulan lalu melahirkan keprihatinan mendalam masyarakat dunia, diwujudkan dalam bentuk aksi boikot produk-produk dari negara zionis itu.

Aksi boikot ini salah satunya diprakarsai oleh gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi atau BDS yang kemudian membesar bak bola salju di seluruh dunia, termasuk diikuti oleh para pesohor dan tokoh politik di banyak negara.

Kampanye boikot BDS dimulai sejak tahun 2005, saat beberapa organisasi Palestina, termasuk serikat dan asosiasi pembela HAM menyerukan masyarakat di seluruh dunia untuk menerapkan pembatasan ekonomi dan politik dengan tanpa kekerasan terhadap Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan ini terinspirasi oleh aksi serupa di Afrika Selatan dalam perlawanan melawan sistem apartheid. Tuntutannya adalah menghentikan pendudukan dan kolonialisasi Tepi Barat dan Jalur Gaza, mengangkat tembok pembatas, mengakui hak-hak fundamental rakyat Arab-Palestina di Israel dengan kesetaraan, dan menegakkan hak-hak pengungsi Palestina dengan memperbolehkan mereka kembali ke rumah berdasarkan resolusi PBB nomor 194.

Aksi boikot ini didukung dengan dibuatnya aplikasi ponsel yang memuat produk-produk milik Israel, ada 49 produk, di antaranya adalah SodaStream, Nestle dan Marks & Spencer.

Aplikasi yang telah diunggah 400 ribu orang ini dapat memberitahukan daftar barang apa yang merupakan produk Israel melalui identifikasi kode bar.

Perusahaan investasi Soros, Soros Fund Management, dilaporkan menarik saham mereka di SodaStream International Ltd, perusahaan yang punya pabrik utama di Tepi Barat, seperti dikutip dari The National, akhir Agustus lalu.

Menurut Omar Barghoutti, anggota Kampanye Boikot Budaya dan Akademi Israel untuk Palestina (PACBI), dijualnya saham Soros akibat desakan dari mitra bisnis mereka di seluruh dunia.

"Dalam surat pribadi, mereka berjanji akan menerapkan panduan Uni Eropa soal investasi di perusahaan-perusahaan di daerah pendudukan Israel," kata Barghoutti.

Upaya boikot ini kadang dipermudah oleh pemerintah negara tertentu, seperti Belgia contohnya.

Juli lalu, Belgia mengeluarkan perintah tidak mengikat yang menyerukan para distributor mencantumkan label untuk produk-produk yang dibuat di wilayah Palestina atau pendudukan Israel.

Belum diketahui dampak ekonomi dalam boikot terbaru ini, namun pada Maret lalu BDS mengeluarkan laporan bahwa aksi ini telah merugikan Israel hingga US$30 juta atau lebih dari Rp355 miliar.

Namun aksi boikot kebanyakan berdampak hanya pada usaha di negara lain. Salah satunya di Malaysia yang menerapkan "Hari Boikot McD Nasional" akhir Agustus lalu.

Boikot produk restoran cepat saji McDonald's di Malaysia diperkirakan akan mengancam pekerjaan 12.000 staf, 95 persen di antaranya adalah warga lokal, ditambah lagi puluhan penyalur daging ayam halal yang akan terkena imbasnya.

"Kami ada di 120 negara. Menyedihkan mengetahui bahwa hanya di Malaysia McD diboikot seperti ini. Hal seperti ini tidak pernah terjadi di negara Timur Tengah," kata direktur pelaksana McDonald's Malaysia, Stephen Chew.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER