Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS, sekali lagi mengeksekusi mati warga asing yang mereka culik di Suriah, kali ini adalah seorang relawan pemberi bantuan asal Inggris, David Haines.
Dalam video yang diunggah Sabtu pekan lalu (13/9), terulang kembali adegan seperti dalam eksekusi dua wartawan Amerika Serikat, James Foley dan Steven Sotloff.
Terlihat Haines yang berbaju oranye berlutut sementara algojonya -diduga orang yang sama yang membunuh Foley dan Sotloff- berdiri di belakangnya sambil memegang sebilah pisau.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eksekutor mengatakan, kematian Haines adalah ancaman bagi Inggris yang terus mengirim tentara untuk menyerang Muslim di Irak.
"Persekutuan jahat kalian dengan Amerika, yang terus menyerang Muslim di Irak, dan terakhir mengebom Bendungan Haditha, hanya akan menambah kehancuran kalian dan semakin menegaskan bahwa kalian hanya anjing majikan," kata algojo yang diduga warga negara Inggris tersebut dalam video.
Sehari setelah video itu diunggah di internet, Perdana Menteri Inggris David Cameron menegaskan bahwa pemerintahnya mengecam pembunuhan Haines dan akan memperkuat koalisi negara-negara Barat dalam memburu ISIS.
Menurut Cameron, ISIS adalah ancaman besar bagi keamanan dan perdamaian di Timur Tengah.
"Kita harus melawan kebengisan ini. Selangkah demi selangkah kita harus memukul mundur, melucuti dan akhirnya menghancurkan ISIS. Kita akan melakukannya dengan tenang dan terukur tapi dengan niat yang kuat," kata Cameron.
Cameron juga menegaskan bahwa ISIS telah merusak citra Islam yang cinta damai.
"Islam adalah agama perdamaian. Mereka (ISIS) bukan Muslim, mereka monster," tegas Cameron.
Dalam pidatonya, dia juga menjabarkan lima strategi Inggris dalam koalisi melawan ISIS, yaitu bekerja sama dengan pemerintah Irak dan Kurdi melindungi kelompok minoritas, bekerja sama dengan PBB untuk memberikan dukungan dalam melawan ISIS, membantu agresi militer AS, memberi bantuan kemanusiaan dan memperketat upaya pemberantasan terorisme di dalam negeri.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Uni Eropa dalam mengecam pembunuhan Haines dan berkomitmen bersama AS melawan ISIS
"Bersama dengan mitra internasional dan regional, UE akan membantu dalam memastikan kekalahan kelompok teroris ini dan mengadili mereka yang bersalah," ujar UE dalam pernyataannya.
Seperti dua video sebelumnya, rekaman pembunuhan Haines diakhiri dengan munculnya seorang sandera lainnya yang nyawanya juga di ujung tanduk, seorang warga Inggris lainnya bernama Alan Henning, mantan supir taksi yang menjadi relawan pemberi bantuan ke Suriah.