ANCAMAN ISIS

Australia Kirim 600 Tentara untuk Hadapi ISIS

CNN Indonesia
Senin, 15 Sep 2014 11:16 WIB
PM Tony Abbott menegaskan tentara Australia diturunkan bukan untuk berperang, tapi untuk mendukung koalisi mewujudkan perdamaian di Irak dan Suriah.
Australia mengirim 600 personel militer untuk membantu koalisi AS dalam memberantas ISIS (Reuters/Australian Defence Force)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia, Tony Abbot, menyatakan Australia akan mengirim 600 personel militer ke Uni Emirat Arab untuk bergabung dengan Amerika Serikat dalam memerangi kelompok ekstremis ISIS.

Pernyataan yang dikemukakan pada  pada Minggu (14/9)  ini disampaikan dua hari setelah peningkatan status teror menjadi 'siaga' di Canberra menyusul kepulangan kelompok ekstremis Australia dari perang di Irak dan Suriah.

Abbot menjelaskan pasukan yang akan dikirim terdiri dari 200 tentara angkatan darat dan 400 personel angkatan udara sesuai dengan permintaan Washington kepada Australia untuk berkontribusi pada koalisi internasional melawan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, delapan pesawat tempur jenis RAAF F/A18, satu pesawat Peringatan Dini dan Kendali jenis Wedgetail Airbone E-7A, dan satu pesawat transportasi dan tangki multi-fungsi jenis KC-30A akan dikirim ke wilayah operasi di Uni Emirat Arab.

Australia juga mengirim senjata ke pasukan Kurdi untuk melawan ISIS di wilayah utara Irak dan mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara di kota-kota Irak yang terkepung.

Namun Abbott menegaskan, pengiriman pasukan Australia bukan untuk berperang secara langsung, melainkan membantu upaya internasional dalam mencegah krisis kemanusiaan yang semakin parah di Irak.

"Australia tidak menyebarkan pasukan perang, tetapi berkontribusi terhadap upaya internasional untuk mencegah krisis kemanusiaan yang lebih dalam," ujar Abbot.

Menurut Abbott, pasukan Australia akan lebih fokus di Irak daripada di Suriah, melihat situasi pemerintahan di Irak yang jauh berbeda dengan pemerintahan di Suriah.

Australia tidak berniat beroperasi di Suriah yang memiliki pemerintahan yang tidak diakui oleh Australia sendiri.

Dalam konferensi pers di Darwin, Abbot juga menjelaskan bahwa keputusan untuk mengirim pasukan ini sudah mereka siapkan karena ancaman pembunuhan oleh ISIS tidak hanya ditujukan kepada warga Irak atau Timur Tengah, namun juga kepada seluruh dunia, termasuk Australia.

Amerika Serikat berupaya memimpin koalisi dalam memerangi ISIS di Irak dan Suriah, salah satunya melalui Menteri Luar Negeri John Kerry yang pergi ke Timur Tengah untuk mendapatkan dukungan negara-negara Arab.

Obama sebelumnya menjabarkan tiga langkah AS dalam menghadapi ISIS di Suriah dan Irak, di antaranya adalah penyerangan melalui udara dan pembentukan kapasitas militer serta pemerintahan Irak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER