Setelah 300 tahun bersatu sekitar lima juta rakyat Skotlandia akan melakukan pemungutan suara yang digelar oleh pemerintah pada 18 September dalam rangka perpisahan dengan Inggris.
Setiap rakyat Skotlandia dan rakyat Inggris memiliki pendapat pribadi mengenai rencana referendum tersebut.
Dari kubu Skotlandia, aktor Sean Connery, Brian Cox, Alan Cumming dan Frankie Boyle bergabung dalam kampanye"YES"yang dimotori oleh Partai Nasional Skotlandia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai Nasionalis Skotlandia memang menginginkan referendum agar Skotlandia dapat merasakan hak kebebasan ekonomi dan politik yang selama ini "diurus" oleh Inggris.
Sedangkan dari kubu Inggris, penulis novel J.K. Rowling, musisi Paul Mc Cartney dan Perdana Menteri Inggris David Cameron menyarankan agar Skotlandia tetap bersatu dengan Inggris.
Mereka tidak menginginkan referendum Skotlandia karena takut akan terjadi keretakan ekonomi dan politik antar kedua negara.
Ketidakpastian kondisi setelah referendum Skotlandia banyak dianalisa media internasional,mulai dari hal yang krusial seperti bunga tabungan hingga biaya berlibur.
1. Ketidakpastian saham
Menjelang pemungutan suara referendum harga saham perusahan-perusahan Inggris turun.
Diperkirakan perusahaan Skotlandia akan mengalami hal tersebut jika referendum terjadi.
Namun, seperti yang ditulis oleh media City AM, perusahaan penerbangan seperti RyanAir dan EasyJet akan mendapat banyak keuntungan dari referendum tersebut karena pemerintah Skotlandia akan memberi jatah jalur penerbangan untuk kedua perusahaan tersebut.
2. Kenaikan suku bunga
Seperti diberitakan oleh koran Telegraph, Partai Nasionalis Skotlandia bersikeras mengadopsi kurs poundsterling yang berbeda dari Inggris jika referendum terjadi.
Jika pemerintah Inggris tidak mengizinkan, Skotlandia mengancam akan menolak membayar utang.
Keinginan Skotlandia tersebut diperkirakan akan mengakibatkan kenaikan suku bunga, pajak dan kurs.
Tapi jika Skotlandia masih bersatu dengan Inggris, kenaikan tersebut diperkirakan tidak akan terjadi dan justru akan lebih stabil.
3. Eksodus penabung
Pemerintah Skotlandia dan Inggris akan menunda kenaikan suku bunga hingga referendum selesai dilaksanakan.
Hal tersebut dirasa akan merugikan sebagian besar orang yang berinvestasi di tabungan.
Kalau referendum akhirnya terjadi, penabung di Skotlandia diperkirakan akan melarikan dananya ke negara lain yang perekonomiannya lebih stabil.
4. Cadangan minyak
Partai Nasionalis Skotlandia terlalu optimis dengan 91% cadangan minyak dan gas yang akan mereka kuasai jika berpisah dari inggris.
Padahal milyarder minyak, Sir Ian Wood, mengatakan bahwa cadangan minyak Skotlandia di Laut Utara hanya berjumlah 15-16 miliar barel, bukan 24 miliar barel seperti yang dikatakan Partai Nasionalis Skotlandia.
Perusahaan minyak Shell dan British Petrolum juga membenarkan pernyataan tersebut dan menyarankan agar Skotlandia harus mengeksplorasi lagi cadangan minyak dan gasnya supaya perekonomian mereka bertahan setelah referendum.
5. Imigrasi
Skotlandia tidak berkeinginan mendirikan pos perbatasan dan pengecekan paspor dan resmi berpisahdari Inggris.
Perdana Menteri Skotlandia, Alex Salmond bahkan mengatakan Skotlandia akan membuka pintu lebar untuk imgran untuk meningkatkan ekonomi dan memperluas basis pajak.
Beberapa anggota Britania Raya tampak tidak setuju dengan rencana Skotlandia karena akan memperparah isu perbatasan dan imigran.
"Warga Skotlandia akan tetap kami tanyai paspor mana yang ingin mereka pakai saat berada di Inggris," kata sebuah sumber pemerintahan Inggris kepada Telegraph.
6. Harga rumah turun
Agen pengembang perumahan di dunia maya, Emoov, memprediksi harga rumah di Skotlandia akan turun sekitar 20% jika Skotlandia berpisah dengan Inggris.
Emoov bahkan menyarankan agar penduduk Skotlandia menahan keinginan untuk membeli rumah sampai segala kerumitan mengenai referendum usai.
"Setelah referendum, perekonomian yang terpukul akan melahirkan banyak pengangguran baru. Situasi tersebut akan memberikan pengaruh kepada harga jual dan nilai barang konsumsi," kata CEO Emoov, Russel Quirk seperti yang ditulis media City AM pada Kamis (18/09).
7. Biaya berlibur jadi mahal
Masa-masa referendum Skotlandia akan membuat nilai poundsterling terdepresiasi dari dolar dan euro.
Para pelancong Skotlandia dan Inggris yang gemar melakukan perjalanan luar negeri harus sedikit berhemat.