Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat tempur Amerika Serikat dan Kanada mengintersepsi penerbangan jet militer Rusia dan mengusirnya dari wilayah mereka pada Rabu dan Kamis pekan lalu, namun baru diungkapkan Komando Pertahanan Udara Amerika Utara, NORAD, Minggu (21/9).
Menurut pejabat Gedung Putih yang diwawancara CNN, insiden ini terjadi di tengah kunjungan Presiden Ukraina Petro Poroshenko yang bertemu pejabat Kanada pada Rabu pekan lalu dan Presiden Barack Obama sehari setelahnya.
Dalam pembicaraan itu, AS berjanji memberikan bantuan non-mematikan bagi Ukraina senilai US$46 juta untuk menghadapi kelompok militan pro-Rusia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rabu malam pekan lalu, dua jet tempur F-22 milik AS yang berbasis di Alaska mengintersepsi dan mengusir dua pesawat tangki bahan bakar Rusia IL-78, dua jet tempur MiG-31 Rusia dan dua jet tempur Bear atau Tupolev-95, seperti disampaikan Kapten Jeff Davis dari NORAD.
Enam jam kemudian, pada Kamis pagi, dua jet tempur CF-18 milik Kanada mengintersepsi dua Tupolev Rusia di Laut Beaufort, sekitar 40 mil laut dari garis pantai Kanada.
Walaupun tidak memasuki wilayah kedaulatan AS dan Kanada, namun jet Rusia masuk Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) AS bagian barat Alaska dan Kanada.
ADIZ adalah zona udara yang terbentang 200 mil dari garis pantai sebuah negara. Di luar ADIZ adalah wilayah udara internasional.
Ini bukan kali pertama Rusia memasuki ADIZ negara lain. Menurut catatan NORAD, mereka sudah mengintersepsi lebih dari 50 jet Rusia dalam lima tahun terakhir, kebanyakan adalah pesawat pengebom.
Hubungan AS dan Rusia sedang tegang beberapa bulan terakhir menyusul keterlibatan Kremlin dalam mempersenjatai militan separatis di Ukraina dan mencaplok Crimea.
Ketegangan berlanjut dengan jatuhnya pesawat Malaysian Airlines Juli lalu di Ukraina, yang diduga dilakukan pasukan separatis menggunakan rudal hibah dari Rusia.
Akibat ketegangan ini, Barat menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan pelarangan impor senjata dari negara itu.