Sobibor, CNN Indonesia -- Sekelompok ahli arkeologi berhasil menemukan delapan ruang gas tersembunyi ketika yang menyisir daerah bekas kamp konsentrasi Nazi di Sobibor, Polandia.
Para arkeolog menyatakan tempat itu merupakan tempat pembantaian lebih dari 250 ribu warga Yahudi di Polandia.
"Akhirnya kita dapat menemukan ruang gas yang tersembunyi yang ternyata sangat besar dan masih terjaga dengan baik," kata Yoram Haimi, salah satu arkeolog, yang dua pamannya menjadi korban pembantaian pasukan SS Nazi di Sobibor pada 14 Oktober 1943.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka juga berhasil memperkirakan ukuran ruangan gas itu yang bisa membantu memperkirakan jumlah korban yang dibantai di ruang tersebut.
"Pembantaian diperkirakan terjadi dengan mempergunakan gas beracun yang dapat membunuh manusia dalam 15 menit, korban mati dengan menderita," kata arkeolog Polandia, Wojciech Mazurek yang ikut serta dalam penggalian ruang gas itu.
Para arkeolog itu juga menemukan banyak benda pribadi peninggalan para korban yang dibantai di ruang tersebut, salah satunya adalah cincin pernikahan dengan ukiran bertuliskan, "Kau tercipta untukku."
Pemerintah Jerman saat itu mencoba menghapus semua jejak kekejaman Nazi setelah peristiwa pembantaian 14 Oktober 1943 dengan menghancurkan ruang tersebut dan membangun jalanan beraspal sehingga sulit memastikan jumlah korban sebenarnya.
Menurut lembaga internasional Israel yang bergerak di bidang penelitian Holokus, Yad Vashem, tragedi tahun 1943 ini memakan korban sekitar 250 ribu warga Yahudi di Polandia. Sekitar 300 orang sempat melarikan diri namun kemudian tertangkap dan dibunuh, sehingga pada akhirnya hanya 50 orang yang selamat.
Penelitian ini dilakukan berkordinasi dengan Yad Vashem, The German-Polish Foundation, dan the Musium Nasional Polandia Majdanek, Polandia.
Sebelumnya, pada November 2013 para pakar arkeolog menemukan bangkai kapal selam U-Boot milik tentara Nazi, Jerman, di perairan Laut Jawa, tepatnya di Karimunjawa, Jawa Tengah.