Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan Pengamanan Presiden Amerika Serikat menemukan celah untuk menembus pertahanan Gedung Putih dengan mudah yang ternyata sudah ada sejak 20 tahun yang lalu.
Dalam simulasi serangan rahasia yang diadakan Paspampres saat itu, delapan orang berhasil memanjat pagar walaupun Gedung Putih dijaga dengan ketat.
Seorang pejabat pemerintahan yang tidak mau disebutkan identitasnya mengatakan pada harian Washington Post bahwa kelemahan ini masih ada sampai sekarang, walaupun pemerintah sudah menugaskan tim penghadang dan pengintai khusus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengamankan Gedung Putih semakin rumit dua tahun belakangan ini karena kekurangan personel.
Pada Senin (22/9), jaksa federal mendakwa seorang pria yang memanjat pagar dan lari ke dalam Gedung Putih pada Jumat (19/9) membawa 800 butir peluru, dua kapak, dan belati di mobilnya yang terpakir beberapa blok dari tempat kejadian.
Jaksa juga menyatakan bahwa pemanjat yang diidentifikasi sebagai Omar Jose Gonzales (42) itu pernah ditahan di Wythe County, pada Juli, ketika membawa senapan dan beberapa senjata api lainya, serta sebuah peta yang menunjukkan jalan ke Gedung Putih.
Pada Agustus, Paspampres melihat Gonzales dekat pagar selatan Gedung Putih, membawa kapak di belakang sabuknya.
Petugas, atas persetujuan Gonzales, kemudian menggeledah mobilnya dan menemukan peralatan berkemah serta dua ekor anjing.
Gonzales kemudian dilepaskan.
Menurut seorang sumber yang mengamati kasus ini, Paspampres mengetahui fakta-fakta itu setelah melakukan pencegahan ini bulan lalu.
Paspampres menyatakan peninjauan ulang secara komprehensif akan segera dilakukan, termasuk catatan kriminal Gonzales dan kontak dengan personel badan keamanan itu.
Juru Bicara Paspampres Ed Donovan menolak berkomentar mengenai uji coba yang mengungkapkan kelemahan Gedung Putih ini.
Presiden Barrack Obama pada Senin memuji badan keamanan ini dan berterimakasih atas segala yang dilakukan para petugasnya untuk keamaman dia dan keluarganya.
Tetap saja, penerobosan Gonzales ke dalam wilayah Gedung Putih memicu frustrasi yang sudah dikeluhkan badan keamanan ini selama beberapa tahun ke belakang: badan hukum yang dulunya elit ini sekarang terlalu ramping dan kekurangan kreativitas untuk menghadapi serangan baru.
Tidak ada petugas di Taman Utara yang berada cukup dekat dengan penyusup karena dia telah berlari sejauh 60 meter dari pagar.
Anjing penjaga yang terlatih untuk menjatuhkan penyusup juga tidak ada yang dilepaskan pada malam itu.
Jason Chaffetz, kepala subkomite keamanan negara dari Pengawasan Gedung dan Reformasi Pemerintahan, mengatakan Gonzales adalah serangan yang biasa saja, dan ini menunjukkan Paspampres tidak kompeten.
Anggota Kongres yang sebelumnya tidak mengetahui hasil penelitian ini sempat menyatakan khawatir jika 12 orang meloncati pagar dalam waktu yang bersamaan.
"Ini mengundang serangan berikutnya," kata dia. "Orang-orang jahat memperhatikan. Sepertinya kepemimpinan sekarang tidak menganggap keamanan sebagai sesuatu yang penting. Saya sangat takut."