SENJATA API SIPIL

Venezuela Sita Senjata Warga Sipil

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 18:39 WIB
Pemerintah Venezuela memutuskan untuk melucuti senjata milik warganya guna meningkatkan keamanan yang akhir-ahir ini memburuk akibat kebebasan memiliki senjata.
Warga sipil di Venezuela banyak yang memiliki senjata. (CNN/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan telah berinvestasi sebesar US$47 juta untuk mendirikan Pusat Perlucutan Senjata sebagai upaya mengurangi tingkat pembunuhan nasional. 

Warga yang akan menyerahkan senjata tidak akan dihadapkan oleh urusan hukum. 

Pernyataan tersebut diumumkan Maduro saat memperingati acara Hari Perdamaian Dunia di Caracas seperti yang diberitakan oleh media Breitbart pada Senin (22/9). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mari kita mewujudkan mimpi kedamaian di Venezuela," ujar Maduro. 

Maduro  juga menjelaskan bahwa aksi perlucutan senjata ini merupakan bagian dari gerakan perdamaian dan harus dilakukan dengan suka rela.

Langkah pemerintah Venezuela ini didukung oleh banyak pihak, salah satunya adalah kantor berita nasional Tiongkok, Xinhua, dengan memasang foto-foto Maduro saat bermain basket di Caracas. 

Padalah, sebelumnya pemerintah Tiongkok mengecam hak kepemilikan senjata api di Amerika yang dijamin oleh undang-undang

Sementara itu, beberapa pihak ragu aturan tersebut akan membuat Venezuela damai.

"Meskipun berita penyitaan senjata di tingkat nasional terdengar bagus, kenyataannya pelaku kriminal akan tetap ada dan tidak akan menyerahkan senjata karena mereka memerlukan pertahanan," ujar koresponden media Breitbart, Dr. AWR Hawkins.

Aksi kriminal

Venezuela melarang kepemilikan senjata pribadi sejak 2012, namun banyak penentang kediktatoran Hugo Chavez mengira bahwa perlucutan senjata dilakukan pemerintah guna melemahkan oposisi.

Pelarangan senjata diperpanjang karena peningkatan tingkat pembunuhan nasional pada 2013.

Di wilayah barat San Criztobal sejumlah demostran muda dan perempuan hamil meninggal di tangan motorizados, geng motor pro-Chavez.

Sementara itu di Carabobo, ratu kecantikan Venezuela, Genesis Carmona (22), meninggal setelah tertembak di kepala karena menentang saat aksi demonstrasi damai.

Tahun ini, akibat penangkapan pemimpin oposisi anti-Maduro, Leopoldo Lopez banyak warga di Venezuela yang menjadi korban kekerasan senjata. 

Pada April tahun ini, Venezuela menduduki peringkat kedua sebagai negara dengan tingkat pembunuhan tertinggi di dunia, menurut catatan PBB. 

Data dari PBB pada 2012 menunjukkan bahwa dari 54 dari 100 ribu penduduk Venezuela adalah pembunuh, angka ini naik dari 48 pembunuh di tahun 2011.

Selain melonjaknya kekerasan, pemerintah Venezuela juga lalai dalam mengurus ekonomi bangsa sehingga keperluan dasar sulit untuk dipenuhi.

Kelangkaan yang terjadi mulai dari jatah air, kekurangan peti mati hingga kekurangan implan payudara.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER