KONFLIK ISIS

Koalisi Amerika Mulai Serang Suriah

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 16:57 WIB
AS tidak main-main dalam melakukan pembasmian ISIS. Selasa dini hari, pesawat jet AS melakukan serangan udara ke Suriah.
AS mulai gempur ISIS habis-habisan. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesawat jet Amerika Serikat mulai melakukan serangan udara ke Suriah dalam upaya memberantas kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah, ISIS.

Serangan udara yang berlangsung Selasa dini hari ini (23/9) adalah serangan pertama terhadap ISIS di wilayah Suriah sejak Presiden Barrack Obama mengumumkan akan memperluas gempuran ke sasaran selain di Irak.

Seorang pejabat AS menyatakan pada CNN, serangan udara ini fokus pada pertahanan ISIS di Raqqa beserta beberapa lokasi lainnya. Kelompok Syrian Observatory for Human Rights menambahkan, AS menyerang 20 titik di kota tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat AS lainnya mengatakan, serangan ini diikuti juga diikuti oleh negara-negara Timur Tengah seperti Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Yordania.

Menurut seorang diplomat, Qatar juga terlibat, walaupun belum jelas apakah negara tersebut melakukan serangan atau tidak.

Juru Bicara Pentagon John Kirby membenarkan Amerika dan mitra-mitra asingnya mulai menyerang ISIS menggunakan pesawat tempur, pengebom, dan peluru kendali Tomahawk. Namun, dia tidak menyebutkan secara spesifik di mana letak serangan ini.

Kirby mengatakan, dia tidak bisa menyampaikan rincian serangan ini karena operasinya masih berjalan. Namun seorang petinggi militer AS mengatakan serangan ini bertujuan untuk menyerang komando dan kendali ISIS, serta sektor lain seperti pusat logistik dan pelatihan.

Pejabat senior militer AS mengatakan pada CNN, peluru kendali Tomahawk diluncurkan dari kapal perang untuk memulai serangan, disusul kemudian oleh pengeboman dari pesawat tempur.

Dia juga menyatakan operasi ini berlangsung dengan intens.

Kebanyakan titik yang diserang adalah sasaran-sasaran keras seperti bangunan. Sebuah kantor pos, pusat perekrutan dan bangunan di kompleks gubernur adalah beberapa contoh sasaran yang terkena serangan ini.

Menurut aktivis oposisi Suriah, sampai saat ini belum ada informasi mengenai jumlah korban jatuh.

Listrik sempat padam beberapa saat setelah serangan, namun sudah kembali menyala pada Selasa pagi.

Sebelumnya, Presiden Bashar al-Assad menolak serangan AS ke Suriah tanpa persetujuan dari pemerintah di Damaskus.

Namun Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menyatakan AS tidak akan berkoordinasi dengan Suriah dalam serangan udara ini.

"Serangan udara bukanlah upaya yang koordinatif, sehingga kami tak akan berkoordinasi dengan Suriah, namun kami akan memastikan Suriah tidak akan melakukan upaya yang akan merugikan operasi ini," kata Kerry pada Minggu (14/9).

Serangan ini salah satu wujud konkret kerja sama koalisi yang dipimpin Amerika Serikat yang terdiri dari negara-negara Eropa dan Timur Tengah.

Keseriusan AS membasmi ISIS direalisasikan usai tewasnya dua wartawan Amerika di tangan ISIS beberapa waktu lalu. Sebelumnya, AS hanya menyerang target tertentu untuk melindungi kelompok minoritas dan kepentingan Amerika di Irak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER