SIDANG UMUM PBB

Dilecehkan, Maduro Tetap ke Sidang PBB

CNN Indonesia
Selasa, 23 Sep 2014 18:44 WIB
Selain harus menghadapi masalah negara mengenai warga sipil yang memiliki senjata, Maduro juga mendapat pemberitaan negatif dari media AS.
Para pemimpin negara yang tergabung dalam NATO. (Reuters/Yves herman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan tetap akan menghadiri Sidang Umum PBB di New York terlepas dari pemberitaan media AS mengenai dirinya yang terkesan rasis.

Satu artikel surat kabar Washington Post menyebut Maduro "mantan pengemudi bus yang buta huruf secara ekonomi," sementara New York Times menyebut dia "lebih berbahaya dan memecah belah" daripada presiden Venezuela sebelumnya, Hugo Chavez.

Maduro, mantan pengemudi bus berusia 51 tahun ini, memenangkan pemilihan umum dan menggantikan Hugo Chavez tahun lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi pemberitaan tersebut, Maduro menyatakan dia bangga bisa menjadi presiden dari kalangan rakyat biasa dan berjanji akan mewakili aspirasi Chavez, warga Venezuela seluruhnya, dan blok sayap kiri kawasan ALBA.

"Mereka memperlakukan saya dengan rasis, seakan saya pengemudi bus yang buta huruf," kata Maduro pada Senin (22/9).

Negara sosialis yang dipimpin Maduro ini kemungkinan besar akan mendapatkan banyak kursi sementara di Dewan Keamanan PBB 2015 - 2016 karena mendapatkan dukungan bulat dari negara Amerika Latin dan Karibia.

Seperti ditulis Reuters, seorang narasumber diplomatis menyatakan Amerika Serikat tidak menghendaki Venezuela mendapat kursi itu, namun tak pula berusaha untuk menghalangi.

Akhir pekan lalu, baik New York Times maupun Washington Post mengkritik kemungkinan tersebut dan mengungkapkan terjadi represi dari pihak lawannya.

Venezuela pernah menjadi sorotan media ketika Chavez secara mengejutkan membandingkan mantan presiden Amerika, George Bush, dengan setan, dan mengungkapkan dia mencium bau belerang tidak lama setelah Bush menyampaikan pidato pada Sidang Umum PBB tahun 2006.

Kehadiran Maduro di New York tahun ini menandai kali pertama kepala negara Venezuela itu menghadiri Sidang Umum PBB. Tahun lalu, Maduro mengirimkan menteri luar negeri Venezuela ke acara ini.

Tahun ini, putri Chavez, Maria Gabriela, yang menjadi ibu negara tidak resmi selama masa pemerintahan ayahnya, ditunjuk sebagai duta besar pengganti bagi badan internasional tersebut.

Maria Gabriela belum berkomentar secara publik mengenai kemungkinan dia duduk di antara orang-orang besar di Dewan Keamanan PBB.

Lawan domestiknya menyebut dia sebagai sosialita dan "Chardashian," pelesetan dari bintang televisi Kim Kardashian, dan menilai dia tidak layak menempati peran itu.

Nicholas Maduro dilantik menjadi presiden Venezuela pada tahun 2013, menggantikan presiden sebelumnya, Hugo Chavez.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER