PERUBAHAN IKLIM

Obama Ajak Tiongkok Atasi Perubahan Iklim

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 07:42 WIB
Presiden Barack Obama menyerukan Tiongkok bergabung dengan AS dalam upaya mengurangi emisi karbon. Tiongkok adalah penghasil karbon terbesar dunia.
Presiden Barack Obama menyerukan Tiongkok jadi pelopor pengurangan emisi karbon. (REUTERS/Saul Loeb/Pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyerukan kerja sama negara-negara untuk mengatasi perubahan iklim yang mengancam masa depan Bumi, terutama Tiongkok sebagai penyumbang emisi karbon terbesar dunia.

Dalam pidatonya di KTT Iklim PBB, Selasa waktu setempat, Obama mengatakan bahwa Tiongkok sebagai negara paling padat populasinya dan paling cepat peningkatan polusi karbonnya, harus bergabung dengan AS dalam memimpin pengurangan karbon di seluruh dunia.

"Kita punya kewajiban untuk memimpin. Itulah yang dilakukan oleh negara besar," kata Obama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Obama, masalah perubahan iklim adalah problematikan manusia yang akan menentukan nasib Bumi dibanding masalah lainnya, seperti terorisme dan penyakit.

Obama menyinggung soal upaya AS dalam mengurangi dampak perubahan iklim, salah satunya adalah memotong polusi industri hingga 30 persen mulai dari level 2005 hingga tahun 2030.

Dia mengatakan, AS akan bisa memenuhi komitmen untuk mengurangi total emisi karbon sebanyak 17 persen dari level 2005 hingga tahun 2020.

"Kita adalah generasi pertama yang merasakan dampak perubahan iklim dan akan menjadi generasi terakhir yang tidak bisa melakukan sesuatu untuk mencegahnya," ujar Obama.

Perhatian pada KTT iklim saat ini tertuju pada Tiongkok sebagai negara penghasil karbon terbesar.

Presiden Xi Jinping memutuskan tidak menghadiri KTT itu dan mengirim Zhang Gaoli, wakil perdana menteri, untuk menggantikannya dalam menyampaikan pencapaian Tiongkok dalam mengatasi perubahan iklim.

Menurut Zhang, intensitas karbon Tiongkok turun 28 persen tahun ini dibanding level tahun 2005, energi terbarukan di negara itu juga meningkat 24 persen, dan Beijing tengah memastikan mereka bisa memenuhi target pengurangan emisi hingga 40-45 persen pada 2020.

"Sebagai negara maju utama yang bertanggung jawab, Tiongkok akan melakukan upaya keras untuk mengatasi perubahan iklim dan menerapkan kewajiban internasional yang sesuai dengan kondisi nasional kami," kata Zhang.

Minggu lalu, ratusan ribu orang di seluruh dunia gelar aksi peduli lingkungan, dihadiri oleh para politisi dan pesohor Hollywood, menyerukan bahayanya perubahan iklim dan mendesak langkah nyata dari para pemimpin negara untuk mengatasinya.

Menurut para ahli, selain emisi karbon ada zat lainnya yang mengancam keberlangsungan bumi, yaitu emisi methan. Methan adalah penghasil gas rumah kaca kedua terbesar setelah karbon yang dihasilkan oleh tangan manusia.

"Bagi kami langkah besar selanjutnya harus menyertakan solusi mengatasi polusi methan dari sektor gas dan minyak. Itulah adalah satu masalah besar yang belum terselesaikan," kata John Coequyt, direktur kampanye iklim internasional di Sierra Club, organisasi lingkungan paling tua di AS.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER