SIDANG UMUM PBB

Isu ISIS Akan Dominasi Majelis Umum PBB

CNN Indonesia
Rabu, 24 Sep 2014 09:02 WIB
Majelis Umum PBB akan jadi ajang mengumpulkan dukungan bagi Obama untuk memperkuat koalisi puluhan negara dalam upaya mengalahkan ISIS.
Majelis Umum PBB akan jadi ajang bagi Obama memperkuat koalisi atasi ISIS.
Jakarta, CNN Indonesia -- Majelis Umum PBB yang akan dimulai Rabu (24/9) waktu New York, Amerika Serikat, diprediksi akan didominasi isu ancaman ISIS, terutama dalam upaya Presiden Barack Obama menggalang koalisi untuk mengalahkan kelompok radikal yang menguasai sebagian wilayah Irak dan Suriah tersebut.

Menurut Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dalam konferensi pers jelang Majelis Umum pekan lalu, dunia saat ini tengah mengalami banyak krisis, di antaranya adalah ancaman ISIS, virus Ebola dan konflik di Ukraina.

Namun menurutnya, ISIS menempati posisi puncak ancaman berbahaya dengan pembunuhan dan pembantaian yang mereka lakukan terhadap warga sipil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bersama, kita akan mengatasi kekerasan yang mengerikan di Suriah dan Irak, tempat konflik dan kegagalan pemerintah telah melahirkan kelompok ekstremis," kata Ban.

Pada pidatonya di hadapan lebih dari 140 kepala negara, Obama diprediksi akan menyampaikan soal upaya memberantas ISIS. Selain itu di hari yang sama, Obama juga akan memimpin diskusi Dewan Keamanan soal tentara asing di ISIS, terutama yang berasal dari negara Barat.

DK PBB disinyalir juga akan mengeluarkan resolusi yang mengikat seluruh anggota PBB untuk menghukum warganya yang bergabung dengan ISIS, perekruit dan pengumpul dana.

Diperkirakan pasukan ISIS terdiri dari 31.000 tentara, sepertiganya warga asing yang memiliki paspor serta bebas keluar masuk ke negara asal, menjadi ancaman tersendiri bagi keamanan dalam negeri.

"Ada 100 tentara ISIS dari Amerika. Mereka punya paspor. Mereka bisa kembali ke sini. Itulah mengapa tentara asing jadi fokus utama dan Presiden Obama akan mengetuai rapat Dewan Keamanan PBB pekan ini untuk mengatasi masalah itu," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry.

AS diperkirakan akan melakukan lobi politik terhadap negara-negara mitra dan sekutu untuk memperkuat koalisi mengalahkan ISIS. Selain negara-negara Eropa, AS juga mengantungi dukungan dari negara-negara Arab yang total jumlahnya lebih dari 40 negara.

Dalam upaya ini, AS memang tidak menyertakan Iran. Namun Kerry akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Jaad Zarif untuk mendiskusikan program nuklir dan ISIS.

Sebelumnya Iran dalam negosiasi nuklir menyatakan akan membantu AS mengalahkan ISIS, dengan imbalan berupa kelonggaran sanksi dan persyaratan pengurangan jumlah sentrifugal pengaya uranium. Tawaran yang ditolak mentah-mentah oleh Amerika.

Majelis Umum nanti juga jadi debut pertama beberapa kepala negara berpidato di mimbar PBB. Di antaranya adalah Hassan Rouhani dari Iran, Abdel Fattah al-Sisi dari Mesir dan Narendra Modi dari India.

Virus Ebola juga menjadi perhatian utama dalam Majelis Umum nanti, menyusul pernyataan PBB yang mengatakan Ebola adalah "ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional".

Ebola sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 2.630 orang di negara-negawa Afrika Barat sejak mewabah Maret lalu. Akibat wabah ini juga, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf yang akan berpidato di PBB batal hadir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER