Pidato Empat Jam Fidel Castro

Jakarta, CNN Indonesia -- Sidang Umum PBB menjadi tempat negara-negara di seluruh dunia berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah, punya kesempatan yang sama dalam menyampaikan gagasannya melalui pidato di atas mimbar yang satu.

Tidak jarang, kesempatan ini digunakan para kepala negara untuk menumpahkan perasaan dan kekesalah, terutama kepada Amerika Serikat yang dianggap terlalu berkuasa dan memonopoli perekonomian serta mencampuri urusan negara lain.

Inilah yang disampaikan Fidel Castro dalam pidatonya pada Sidang Umum PBB tahun 1960. Tidak tanggung-tanggung, Presiden Kuba itu berpidato selama 4,5 jam yang sebagian besar mengutuk Amerika.

Saat itu hubungan AS dengan Kuba tengah berada di titik terburuk.

Castro dan pasukan gerilya yang menggulingkan rezim Fulgencio Batista menunjukkan kecenderungan kiri di saat dunia terbagi menjadi dua kubu, Barat yang demokratis dan Uni Soviet yang komunis.

Tahun 1960 pemerintahan Castro yang menerapkan sistem sosialis menasionalisasi perusahaan-perusahaan swasta, termasuk ratusan perusahaan cabang asal Amerika Serikat, dan menaikkan pajak tinggi untuk produk AS.

Di tengah embargo AS, Castro dalam pidato panjangnya 54 tahun lalu mengatakan bahwa monopoli bisnis Amerika telah menyengsarakan rakyat Kuba.

Dia mengatakan perjuangan rakyat Kuba dalam mempertahankan kemerdekaan dari imperialisme Amerika adalah masalah yang juga dialami oleh banyak negara yang dijajah.

"Dengan bangga kami mengatakan bahwa hari ini tidak ada kedutaan yang menguasai rakyat kami. Negara kami diatur oleh rakyatnya sendiri," kata Castro yang disambut tepuk tangan meriah, kecuali, tentu saja, Amerika.

Saking panjangnya, pidato Castro ini berhasil meraih rekor pidato paling panjang di mimbar PBB versi Guinness Book of Records, selama 4 jam 29 menit.
Castro memang senang berpidato panjang, rekor pidato terpanjangnya adalah 7 jam 10 menit dalam Kongres Partai Komunis di Havana tahun 1986.

Selain Castro, mimbar PBB juga "disalahgunakan" oleh pemimpin Libya Muammar Gaddafi ketika pertama kali berpidato di PBB pada 2009, kendati telah berkuasa selama 40 tahun.

Gaddafi hampir satu jam berpidato, mulai dari berbicara soal kegagalan Dewan Keamanan hingga tuduhan bahwa militer Barat menciptakan flu burung, padahal waktu yang disediakan hanya 15 menit.

Gaddafi tewas di tangan tentara pemberontak setelah tertangkap pada 23 Agustus 2011.

Sementara Castro sudah tidak lagi memimpin Kuba dan memilih untuk menjadi penulis kolom opini di koran dengan topik mulai dari bencana nuklir, politik AS yang menurutnya menjijikkan, sampai soal kenangan masa lalunya.

Biasanya, jika Castro sudah menulis, seluruh koran di Kuba akan menerbitkannya dan dibacakan oleh pembawa acara televisi dengan nada serius.