Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat hampir sepakat untuk mentaati traktat internasional yang melarang ranjau darat setelah mengatakan akan mengikuti persyaratan utama traktat di semua wilayah kecuali Semenanjung Korea.
“Di luar situasi unik di Semenanjung Korea, tempat kami memiliki komitmen jangka panjang untuk melindungi Korea Selatan, Amerika Serikat tidak akan mempergunakan ranjau darat,” kata Presiden Barack Obama saat berpidato di konperensi Clinton Global Initiative di New York.
“Kami akan mencoba menghancurkan cadangan ranjau darat yang tidak kami perlukan untuk melindungi Korea Selatan. Dan kami akan berupaya untuk mencari jalan agar bisa sepenuhnya mentaati Konvensi Ottawa ini,” kata Obama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendukung larangan ranjau darat menyambut baik upaya pemerintah Amerika Serikat mentaati peraturan traktat tersebut namun mengatakan pengecualian di Semenanjung Korea tidak bisa dibenarkan.
“Sudah bagus pemerintah Obama semakin dekat dengan Traktat Larangan Ranjau ini, tetapi warga sipil Korea perlu perlindungan yang sama dengan warga negara lain dari senjata ini,” kata Steve Goose, direktur persenjataan kelompok Human Rights Watch.
Goose mencatat bahwa Amerika juga berupaya mendapatkan pengecualian di Korea ketika perundingan traktat ini pada 1997 tetapi ditolak oleh sekutu-sekutunya. “Pengecualian secara geografis yang diajukan saat ini tidak bisa diterima, sama dengan ketika traktat ini sedang dirundingkan,” kata Goose.
Laporan PBB pada 2008 menyebutkan bahwa ranjau darat menewaskan 15 ribu hingga 18 ribu orang per tahun.
Pengumuman Gedung Putih mengenai ranjau darat dikeluarkan hampir tiga bulan setelah Amerika Serikat untuk pertama kali berjanji tidak akan lagi membuat atau membeli ranjau darat dan pada akhirnya akan menandatangani traktat global larangan ranjau darat yang hingga kini telah diterima oleh 160 negara.
Dewan Keamanan PBB menyatakan dengan pengumuman itu berarti Amerika Serikat tidak akan mempergunakan ranjau darat di luar Semenanjung Korea atau mendorong negara lain di luar semenanjung ini untuk melakukan kegiatan yang dilarang oleh traktat larangan ranjau.
Amerika Serikat memiliki cadangan ranjau sebanyak tiga juga dan belum jelas jumlah yang akan dihancurkan dan seberapa banyak yang akan dipergunakan di Semenanjung Korea setelah kebijakan baru ini diummkan.
Pada 2011 Negara ini setuju menghentikan penggunaan ranjau darat berusia panjang dan menghancurkan 1,3 juta cadangan ranjau jenis ini.
Namun Amerika Serikat tetap mengumpulkan satu jenis ranjau yang disebut “ranjau pintar’ yang bisa dijinakkan atau meledak sendiri.
Negara ini tidak memproduksi ranjau sejak akhir 1990 an dan sejak perang Terluk 1991, militer AS hanya diketahui satu kali mempergunakan ranjau yaitu di Afghanistan pada 2002.
Konvensi Ottawa melarang penggunaan, penumpukan dan pengiriman ranjau darat yang meski didukung oleh sebagian besar negara, traktat ini belum didukung oleh Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok dan India.