Jakarta, CNN Indonesia -- Menyambut ulang tahun Mahatma Gandhi yang menjadi hari libur nasional di India, Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan dan warga untuk melakukan bersih-bersih, terutama menyikat dan menghilangkan kotoran di toilet.
Aksi bersih-bersih nasional bertajuk India Bersih ini, menurut Modi, adalah bentuk penghormatan terhadap perayaan ulang tahun Gandhi ke 150 tahun yang jatuh pada 2 Oktober mendatang, sekaligus upaya mengatasi masalah sanitasi dan sampah yang merajalela di India.
Saat ini banyak kota di negara itu, tidak terkecuali New Delhi dan Mumbai, dipenuhi sampah, terutama akibat pertumbuhan ekonomi yang cepat sehingga membuat kota menjadi padat penduduk, ditambah lagi tata kota yang buruk serta kebiasaan tidak terpuji warga membuang sampah dan meludah sembarangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, menurut data World Bank, toilet yang kotor telah membuat India mengeluarkan kocek US$50 miliar tiap tahunnya, terutama akibat kematian bayi dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kebersihan.
Studi lainnya menunjukkan bahwa India lebih banyak keluar anggaran untuk mengatasi pembuangan limbah domestik dibanding negara Asia lainnya.
Setelah perintah dari Modi keluar, para pejabat pemerintahan diminta untuk melakukan bersih-bersih di hari tertentu, tindakan yang biasanya dilakukan oleh para pekerja rendah.
"Kami semua membeli sapu, kami akan membersihkan toilet di sini. Ini pekerjaan kami sekarang," kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan.
Perintah Modi untuk bersih-bersih sesuai dengan prinsip Gandhi, pejuang kemerdekaan era kolonial Inggris, yang pernah mengatakan "Sanitasi lebih penting ketimbang kemerdekaan."
Sejak menjabat perdana menteri, Modi kerap mengutip Gandhi terutama soal kebersihan di India. Dia juga bertekad membersihkan sungai Gangga yang penuh polusi pada hari ulang tahun Gandhi, Kamis mendatang.
Modi adalah perdana menteri India pertama yang menjadikan kebersihan dan pembenahan toilet sebagai prioritas utama, dengan target menjadikan kota-kota besar bebas sampah pada 2019.
Dia mengatakan, India yang bersih akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi anggaran kesehatan dan menambah lapangan kerja.
Dalam pidatonya pekan lalu, dia meminta semua warga India untuk menggunakan waktunya sebanyak 100 jam per tahun, atau dua jam seminggu, untuk membersihkan sampah di tempat-tempat publik, tindakan yang biasanya dilakukan oleh orang-orang berkasta rendah.
Lima tahun lalu, menteri lingkungan India saat itu Jairam Ramesh mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan bahwa negara itu punya kota-kota yang paling kotor di dunia, dan "jika ada Penghargaan Nobel untuk kotor dan jorok, India akan menang, tidak diragukan lagi."