KRISIS ENERGI

Batu Bara Langka, India Lirik Tenaga Nuklir

CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2014 10:22 WIB
India bergantung pada batu bara yang menghasilkan dua pertiga listrik. Batu bara yang mulai mahal dan sulit didapat membuat India mengalami krisis energi.
India akan mulai beralih ke energi nuklir untuk mengatasi krisis batu bara. (REUTERS/Carlo Allegri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan negara ini mulai melirik energi nuklir untuk mengatasi krisis energi yang semakin memburuk akibat pembatalan izin penambangan batu bara, sektor energi tumpuan negara itu.

Ketergantungan India terhadap energi dari pertambangan batu bara yang menghasilkan dua pertiga energi listrik menyebabkan India mengalami krisis energi.

Pemadaman listrik di India merupakan suatu hal yang wajar saat ini dan membuat permintaan energi meningkat pesat karena perekonomian kelas menengah yang semakin berkembang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Rabu (24/9), Mahkamah Agung India melarang aktifitas sekitar 200 pertambangan batu bara karena proses perizinan yang dianggap ilegal dan ini membuat kebutuhan akan sumber energi alternatif menjadi mendesak.

Modi menyatakan energi nuklir dianggap sebagai solusi terbaik untuk mendorong perekonomian India yang lemah, seperti janji kampanyenya dulu.

Namun, untuk melakukan hal tersebut Modi perlu meyakinkan publik bahwa energi nuklir aman dan menghilangkan kekhawatiran pihak asing untuk mengamankan impor uranium dan teknologi yang diperlukan India dalam menghasilkan energi atom.

"Ketergantungan negara akan satu sumber energi itu tidak sehat, sehingga investasi di sektor energi nuklir yang menyediakan energi bersih harus ditingkatkan," ujar Amit Bhandari, anggota energi dan lingkungan di 'Gateway House', lembaga penelitian non profit di Mumbai.

Saat kunjungan Modi ke Jepang bulan lalu, ia berdiskusi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tentang perjanjian nuklir. Modi juga akan menandatangani perjanjian dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang akan membuka jalan bagi penjualan uranium ke India.

Presiden Tiongkok Xi Jinping juga menunjukkan ketertarikannya dalam pembahasan perjanjian nuklir dengan India dalam kunjungan minggu lalu, meskipun belum ada pengumuman spesifik terkait hasil pertemuan tersebut.

Senjata Nuklir

Sementara, Jepang ingin India menjamin tidak akan ada uji coba senjata nuklir di negaranya untuk mencegah ledakan atom.

Permasalahan lama terkait perbatasan juga telah membuat Beijing menjaga jarak dengan India, meskipun India tetap berharap untuk bisa mengamankan teknologi Tiongkok.

"India ingin belajar dari kesuksesan Tiongkok dalam mencapai swasembada dalam desain reaktor dan adaptasi teknologi," ujar Avinash Godbole, pakar Tiongkok dari Institut Studi Pertahanan dan Analisis di New Delhi.

Pakar menilai kenaikan harga listrik dari pembangkit listrik tenaga batu bara bisa mendorong pemerintah untuk melirik nuklir sebagai sumber alternatif tenaga baru yang akan dibangun.

"Semoga proyek pembangunan pembangkit nuklir bisa segera berjalan, karena saat ini banyak perusahaan yang menunggu untuk berinvestasi," ujar Anil Kakodkar, mantan kepala Komisi Energi Atom India.

Namun, hingga saat ini, pemerintah India belum menetapkan peraturan bagi pemasok jika suatu saat terjadi ledakan nuklir.

Kekhawatiran akan kebocoran radiasi dan dampak pada mata pencaharian penduduk sekitar mendorong aksi protes para nelayan desa di wilayah pembangkit listrik Kundankulam, sebelah selatan Tamil Nadu, yang dibangun dengan bantuan Rusia.

"Energi nuklir memiliki pencitraan yang kurang baik. Orang-orang mulai membayangkan awan jamur dari letusan bom atom ketika kata nuklir disinggung," ujar Bhandari.

Saat ini, India hanya memiliki 20 pembangkit listrik tenaga nuklir yang memasok kurang dari 2 persen kapasitas energi yang dibutuhkan, namun Modi menargetkan peningkatan kapasitas energi menjadi 25 persen pada 2050.

Menurut lembaga keuangan internasional, World Bank, meskipun India memiliki cadangan batu bara terbesar kelima di dunia, namun terdapat sekitar 400 juta warga India yang beum memiliki akses listrik.

Industri pertambangan India terus merosot karena maraknya izin tambang ilegal, metode penambangan yang primitif dan korupsi, mengakibatkan India harus mengimpor jutaan ton batu bara per hari.

India juga memiliki salah satu cadangan thorium terbesar di dunia. Thorium merupakan elemen bahan bakar nuklir yang lebih aman dibandingkan uranium.

Namun, India masih belum memiliki teknologi yang mumpuni yang mampu menggunakan reaktor berbasis thorium untuk menghasilkan sumber energi. Pemerintah India juga masih perlu mengimpor uranium karena cadangan elemen radioaktif milik India dinilai masih belum mumpuni.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER