Lebih dari 100.000 video porno anak dan foto ditemukan di komputer mantan Uskup Agung Jozef Wesolowski di kantornya di Tahta Suci, Republik Dominika pada Senin, (29/6).
Video dan foto itu menjadi barang bukti penangkapan Wesolowski di Vatikan awal pekan ini atas dugaan pelecehan seksual anak laki-laki di bawah umur.
Media setempat, Il Corriere della Sera melaporkan tim detektif Vatikan menemukan sekitar 160 video yang memperlihatkan remaja laki-laki dipaksa melakukan tindakan seksual pada diri mereka sendiri, sejumlah video eksploitasi seksual orang dewasa, serta lebih dari 86 ribu foto porno yang diarsipkan dalam beberapa folder berdasarkan kategori.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para detektif Vatikan menyatakan setidaknya lebih dari 45 ribu foto telah dihapus, sementara sejumlah video porno lain ditemukan di laptop Wesolowski yang dia gunakan selama perjalanan ke luar negeri.
Mantan uskup yang bertugas di Republik Dominika dari periode 2008 hingga 2012 ini sekarang berstatus sebagai tahanan rumah, sebelum pra-peradilan di Vatikan yang akan dilangsungkan awal pekan ini.
Wesolowski ditahan di sebuah ruangan kecil di basement Collegio dei Penitenzieri, sebuah biara yang terletak di gedung pengadilan dan militer polisi Vatikan di Santa Marta.
Hingga saat ini, penyidik tengah mencari apakah Wesolowski dibantu oleh sejumlah orang dalam mengumpulkan video tersebut, dan menelusuri kemungkinan kekerasan seksual selama penempatan Wesolowski di beberapa negara.
Sejauh ini, Wesolowski adalah pejabat Vatikan tertinggi yang pernah dipecat sebagai Uskup karena kasus pelecehan seksual. Wesolowski terancam menghadapi hukuman hingga tujuh tahun penjara di Vatikan akibat kasus ini.
Sebelum bertugas di Santo Domingo, Wesolowski pernah menjabat sebagai duta besar Vatikan di Bolivia dan Asia Tengah, meliputi Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan dan Kirgistan. Sebelum menjadi sebagai duta besar Vatikan, dia juga sempat ditugaskan di Afrika Selatan, Kosta Rika, Jepang, Swiss, India dan Denmark.
Kasus pelecehan seksual ini mulai terkuak ketika media Republik Dominika memberitakan Wesolowski menyewa pria bayaran, yang menyebabkan dia dipanggil kembali ke Roma tahun lalu.
Seorang juru bicara Vatikan mengatakan penangkapan tersebut mencerminkan keinginan Paus Fransiskus untuk memberantas bentuk kejahatan terhadap eksploitasi anak dibawah umur.
Tahun lalu, Paus Fransiskus mengeluarkan kebijakan dengan tujuan memperkuat hukum Vatikan terhadap pelecehan anak.