SECRET SERVICE

Jas Hitam Sang Pengaman Gedung Putih

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2014 18:19 WIB
Selain sebagai tempat kediaman presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat, Gedung Putih merupakan tempat bagi masyarakat AS untuk menyalurkan aspirasi.
Protokol pengamanan dari petugas Secret Service kini kian diperketat menyusul pengunduran diri direktur Secret Service, Julie Pierson pekan ini. (Reuters/Jim Bourg)
Washington, D.C., CNN Indonesia -- James McGinley berdiri melawan sengatan matahari sambil sesekali menyeka peluh di wajahnya. Suaranya serak dan tangannya letih karena sedari pagi memegangi spanduk sembari meneriakkan protes terhadap pemerintah Israel atas operasi militer negara itu di Palestina.

Suara McGinley yang cukup lantang kemudian tenggelam oleh lagu gospel yang dinyanyikan Jorge Pina melalui pengeras suara yang bergema ke seluruh penjuru taman. Beberapa meter di belakang mereka, terlihat beberapa turis memanfaatkan kesempatan untuk berfoto selfie dengan latar belakang aksi demonstrasi di depan Gedung Putih.

Tak lama, sejumlah petugas Secret Service datang dan membentuk barikade, berusaha mengamankan situasi dan menstrilkan jalan untuk alasan pengamanan yang dirahasiakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini adalah gambaran keseharian di pelataran Taman Lafayette, Pennsylvania Avenue, tepat di seberang Gedung Putih. Protokol pengamanan dari petugas Secret Service kini kian diperketat menyusul pengunduran diri direktur Secret Service, Julie Pierson pada Rabu (1/10) lalu.

Setiap hari, ada saja massa yang melancarkan aksi protes di depan Gedung Putih, dengan tema yang menyesuaikan jadwal tamu negara yang akan bertemu dengan Presiden AS, Barack Obama.

Sekitar dua pekan lalu, misalnya, sejumlah petugas Secret Service harus mengejar Omar Gonzalez, veteran perang Irak, yang berhasil memanjat pagar besi Gedung Putih dan berlari kencang menuju kediaman Barack Obama.

Sementara pada Selasa (30/9), sejumlah demonstran membawa spanduk dan meneriakkan slogan yang mengecam aksi politik Perdana Menteri India, Narendra Modi yang dijadwalkan bertemu Obama di Gedung Putih.

Pada Rabu (1/10), sejumlah anak-anak sekolah dasar keturunan Yahudi membawa spanduk bertuliskan "Selamat Datang!" untuk menyambut Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu yang tengah berbincang dengan Obama di dalam Gedung Putih.

Meskipun kerap kali didorong dan diusir ketika melancarkan aksi demo di depan Gedung Putih, McGinley mengerti bahwa petugas Secret Service memikul tugas yang berat.

"Setiap hari mereka harus menerapkan standar keamanan yang tinggi, karena banyak orang berdemo di sini, dan terkadang ada yang nekat memanjat pagar. Tak heran jika mereka sangat disegani," kata McGinley.

Sementara rekannya, Pina, menegaskan mereka akan terus menyuarakan aspirasi mereka di depan Gedung Putih di waktu mendatang.

Ketika ditanya mengapa dia melancarkan aksi demo di depan Gedung Putih, Pina dengan santai menjawab, "Karena di sinilah tempat kami melontarkan aspirasi. Di jantung Amerika, Washington, DC."
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER