PEMUKIMAN ISRAEL

Prancis Desak Israel Batalkan Pemukiman

CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2014 12:18 WIB
Prancis, AS dan Jerman ragu mendukung perdamaian Israel dan Palestina jika Israel bersikeras membangun pemukiman di perbatasan.
Seorang bocah Palestina berdiri dekat ban yang dibakar saat konflik dengan Israel. (Reuters/Abed Omar Qusini)
Jakarta, CNN Indonesia --

Prancis, bersama Amerika Serikat dan Jerman, pada Kamis (2/10) menyerukan pemerintah Israel untuk menghentikan rencana pembangunan permukiman baru di Yerusalem Timur.

"Kami mengutuk keputusan pemerintah Israel untuk membangun 2.610 rumah di Givat Hamatos," kata Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius dalam sebuah pernyataan.

Fabius menambahkan bahwa pemukiman di Givat akan menjadi pemikiman baru Israel yang pertama dalam 15 tahun terakhir di Yerusalem Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mendesak pemerintah Israel untuk mengurungkan keputusannya," tambah Fabius. 

Fabius mengatakan permukiman tersebut akan mengancam masa depan Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan.

"Kami tidak bisa memberikan dukungan kepada Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan di saat Israel melakukan hal di luar kesepakatan," ujar Fabius.

Departemen Luar Negeri AS menyatakan laporan pada Rabu (1/10) bahwa Israel telah merespon rencana perdamaiannya dengan Palestina.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER