Prancis, bersama Amerika Serikat dan Jerman, pada Kamis (2/10) menyerukan pemerintah Israel untuk menghentikan rencana pembangunan permukiman baru di Yerusalem Timur.
"Kami mengutuk keputusan pemerintah Israel untuk membangun 2.610 rumah di Givat Hamatos," kata Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius dalam sebuah pernyataan.
Fabius menambahkan bahwa pemukiman di Givat akan menjadi pemikiman baru Israel yang pertama dalam 15 tahun terakhir di Yerusalem Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendesak pemerintah Israel untuk mengurungkan keputusannya," tambah Fabius.
Fabius mengatakan permukiman tersebut akan mengancam masa depan Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan.
"Kami tidak bisa memberikan dukungan kepada Israel dan Palestina untuk hidup berdampingan di saat Israel melakukan hal di luar kesepakatan," ujar Fabius.
Departemen Luar Negeri AS menyatakan laporan pada Rabu (1/10) bahwa Israel telah merespon rencana perdamaiannya dengan Palestina.