Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok ekstremis di Mesir, pada Minggu (5/10) merilis sebuah video pemenggalan tiga orang mesir yang dituduh sebagai mata mata Israel.
Dalam video yang diposting di Youtube, Kelompok Ansar Bayt al-Maqdis menuduh pemerintah Mesir telah bekerja sama dengan Israel untuk menyerang pejuang mereka di daerah Sinai, setelah mengetahui hal tersebut mereka bersumpah untuk memburu informan lokal yang telah menyusup.
"ini adalah anak-anakmu yang telah melakukan kegiatan mata-mata untuk Yahudi," ujar Juru Bicara kelompok tersebut didalam video.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman Mengerikan tersebut menunjukan secara jelas ketiga pria sebelum dipenggal oleh seorang pria bertopeng, kepala mereka yang telah terpotong tersebut kemudian diletakan di badan mereka masing-masing.
Kemudian seorang pria keempat, yang ditampilkan sebagai informan bagi pemerintah mesir dibunuh dengan cara ditembaki oleh peluru.
Pembunuhan yang divideokan tersebut mengingatkan kita akan tragedi serupa yang banyak diposting oleh Kelompok ISIS, rekaman yang juga menampilkan pidato dari juru bicara ISIS, telah membuat Militan Mesir semakin terinspirasi oleh al Qaedah dengan aksi aksi pemenggalan mereka.
ISIS sendiri telah mendapat dukungan yang cukup banyak dari para Islamis Mesir di berbagai situs jejaring sosial, sumber-sumber keamanan Mesir memperkirakan terdapat kurang lebih 8 ribu orang Mesir yang berjuang di luar negeri bersama Al-Qaedah dan ISIS.
Di Mesir sendiri, Ansar Bayt al-Magdis atau Militan Sinai telah menjadi masalah keamanan baru bagi pemerintah, mereka telah menewaskan puluhan polisi dan tentara di Semenanjung Sinai di perbatasan Israel, Jalur Gaza dan Terusan Suez yang merupakan salah satu pelayaran penting dunia.
Meskipun Militan Sinai tidak diyakini berafiliasi dengan ISIS, seorang komandan Ansar Mesir mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa ISIS telah memberi masukan kepada mereka bagaimana cara beroperasi secara lebih efektif.
Ansar Bayt al-Maqdis atau Militan Sinai mengatakan bahwa pada bulan Agustus lalu mereka telah memenggal empat orang Mesir yang memberikan informasi kepada mata mata Israel.