KONFLIK KORUT-KORSEL

Korut Gali Terowongan Menuju Korsel

CNN Indonesia
Selasa, 07 Okt 2014 13:16 WIB
Korut diyakini menggali terowongan panjang menuju Seoul. Menurut sumber di Korut, terowongan itu untuk menyerang Kedutaan Amerika jika terjadi perang.
Menurut mantan intelijen Korut, terowongan menuju Seoul akan digunakan jika terjadi perang. (REUTERS/Pilar Olivares)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebelum ini, Purnawirawan Jendral Hahn Sung-Chu tidak pernah percaya jika Korea Utara bisa menggali terowongan hingga mencapai Seoul.

Berdiri di dalam ruang bawah tanah sebuah blok apartemen di jantung ibukota Seoul, Mantan Jenderal bintang dua angkatan bersenjata Korea Selatan itu menyebutkan, "Ini adalah semacam invasi, tentara Korea Utara sedang bekerja di bawah kami," ujarnya kepada CNN (2/10).

Hahn mengatakan, warga sekitar sering mengeluhkan getaran yang sering mereka rasakan, padahal kereta bawah tanah sedang tidak melintas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ternyata setelah diselidiki, ada tiga terowongan di bawah tanah Seoul, selebar 4 sampai 5 meter di kedalaman hingga 12 meter.

Tim Hahn sendiri sempat menurunkan kamera untuk melihat keadaan dari terowongan tersebut namun belum berhasil karena beberapa di antaranya telah diblokir oleh pihak dari Korea Utara.

Ia kini yakin pasukan Korea Utara bekerja di bawah kaki mereka, dan melindungi terowongan mereka.

Empat terowongan dari Korut dibangun sekitar tahun 1990 dan telah ditemukan, kemungkinan besar sampai saat ini ada sekitar 20 terowongan yang berada di bawah tanah Korea Selatan, namun akibat sedikitnya anggaran yang diberikan untuk menyelidiki terowongan-terowongan tersebut, membuat penyelidikan tidak maksimal.

Saat dikonfirmasi kepada pihak Korea Utara, mereka berkilah terowongan tersebut dibangun untuk penambangan, bukan untuk invasi.

Sementara itu, Depertemen Pertahanan Korea Selatan percaya Pyongyang tidak akan mampu menggali terowongan hingga Seoul, karena ketatnya pengawasan di perbatasan kedua negara.

"Untuk menggali terowongan puluhan kilometer, harus punya kemiringan yang benar, dan tidak mudah untuk membuat terowongan tersebut karena banyaknya air tanah di semenanjung korea yang bakal menghambat penggalian," ujar Kim Min-Seok, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

"Pihak kami (Korea Selatan) dan Amerika Serikat selalu rutin melakukan pemotretan citra satelit udara dan tidak menemukan adanya hal tersebut," ujar Seok lebih lanjut.

Pengakuan mantan intelijen Korea Utara

Namun salah seorang mantan pejabat intelijen Korea Utara yang membelot mengatakan terowongan menuju Korsel tersebut bukanlah isapan jempol belaka.

"Para penggali biasanya mengeluarkan tanah dan batu pada malam hari, dan operasi tersebut dimulai sejak 1980-an, dan Pyongyang melindungi beberapa terowongan tersebut selama beberapa dekade," ujar pejabat tersebut.

"Terowongan tersebut tidak langsung terhubung ke jalanan utama kota Seoul agar tidak terdeteksi," lanjut mantan pejabat Korut yang takut disebut namanya ini.

Dia melanjutkan, terowongan itu tidak digunakan untuk menyerang Korsel melainkan untuk menyerbu Kedutaan Besar Amerika.

Jika dalam keadaan perang, tentara Korut akan keluar dari terowongan itu dengan menggunakan seragam pasukan Korsel dan menyerang kedutaan. Menurut dia, masih banyak terowongan yang dirahasiakan Pyongyang.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak ditemukan terowongan-terowongan palsu.

Keberadaan terowongan ini juga kian dilupakan menyusul fokus Korsel yang beralih ke ancaman nuklir dan rudal balistik Korut.

Namun Hahn dan tim pencari terowongannya tetap mendedikasikan diri untuk mencari terowongan tersebut, sembari memperingatkan pemerintah untuk tidak mengabaikan bahaya yang akan datang dari bawah tanah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER